Liputan6.com, Palembang - Proyek Tol Palembang Inderalaya (Palindra) yang menghubungkan kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel) tahap awal sudah rampung. Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung datang dan meresmikan Tol Palindra Sesi 1 dengan jalur Palembang-Pemulutan.
Dalam kata sambutannya, Jokowi meminta kepada pihak kontraktor yaitu PT Hutama Karya agar tidak memungut biaya bagi pengendara yang melewati Tol Palindra selama dua bulan terakhir.
Advertisement
Baca Juga
"Saya sangat senang, ini jalan tol pertama di Sumsel. Saya minta meskipun bayar, ini bisa dilihat dan dinikmati masyarakat di awal. Sampai akhir tahun, tolong jangan dipungut dulu. Nanti kalau sudah selesai Sesi II dan III, cuma dua bulan," katanya, Kamis, 12 Oktober 2017.
Untuk memastikan keinginannya, Jokowi langsung menanyakan ke Direktur Umum (Dirut) PT Hutama Karya, yang juga hadir dalam acara peresmian tersebut.
"Jangan siap-siap saja, bener loh," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga sempat menyinggung Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang mengatakan bahwa Tol Palembang Inderalaya merupakan impian masyarakat Sumsel sejak zaman Belanda.
Menurutnya hal tersebut tidak mungkin, namun setelah melihat kawasan proyek tersebut, dirinya sangat kaget karena medannya cukup sulit dibandingkan kawasan proyek tol lainnya.
"Empat kali datang kesini, saya melihat medan Palindra sangat dasyat, rawa-rawa, perlu konstruksi khusus, penyedotan air air dari bawah. Ini pekerjaan yang sulit," katanya.
Kedatangannya berulang kali ke proyek ini juga untuk memberikan motivasi. Karena Jokowi mendapatkan laporan adanya kendala pembebasan lahan di dua bulan lalu.
"Kalau sering didatangin, pembebasan lebih cepat. Kalau tidak sering didatangin, yang dibebasin kadang bisa cepat, kadang tidak bisa," ungkapnya.
Penyelesaian pembebasan lahan di beberapa proyek ini sudah menjadi pengalamannya. Bahkan dirinya tak segan untuk turun langsung menyelesaikan kendala di lapangan agar bisa tuntas secepatnya. Seperti pembebasan lahan di Tol Palembang Inderalaya.
Jokowi mencontohkan Proyek Tol Balikpapan-Samarinda yang juga terkendala pembebasan lahan. Karena lahan yang digunakan dalam proyek ini melewati jalur menembus hutan konservasi dan lahan Kodam.
Pemangku kepentingan juga tidak berani melakukan pembebasan lahan di dua areal ini. Sehingga dirinya harus turun tangan langsung.
"Kodam gampang, saya telepon Pangdam-nya, 1-2 hari rampung. Konservasi juga penting, tapi diambil tidak banyak. Dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) rampung dua hari," ucapnya.
"Persoalan kecil tidak bisa diselesaikan jika tidak berani memberi perintah kepada pemilik otoritas untuk memutuskan. Problem seperti itu ada setiap membangun pelabuhan, airport, dan jalan tol," lanjut mantan Wali Kota Solo ini.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, 1,8 Juta masyarakat Sumsel sudah menantikan jalan tol seperti ini. Dan akhirnya bisa direalisasikan di masa kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo.
"Ada 7,7 Kilometer di Sesi 1 dari Palembang-Pemulutan, Sesi II dari Pemulutan-KTM OI sepanjang 4,19 Km dan 9,8 Km dari KTM-Indaralaya OI. Totalnya 21,93 Km. Semoga semakin banyak membangun jalan tol, seperti di Tanjung Api-Api (TAA), mungkin dari pihak ketiga," katanya.
Bupati Kabupaten Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam mengucapkan terima kasih karena Presiden RI sudah meresmikan jalan tol pertama di Sumsel. "Masyarakat OI sangat senang dan bisa mengurai kemacetan, perekonomian masyarakat lebih menggeliat lagi," ungkapnya.
Dalam peresmian Tol Palembang Inderalaya, turut hadir Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Seskab Pramono Anung, Wali Kota Palembang Harnojoyo dan Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda.