Liputan6.com, Cirebon - Kapolresta Cirebon, AKBP Adi Vivid AB menyatakan imbauan Dishub Provinsi Jawa Barat agar transportasi online menghentikan operasinya, tidak berpengaruh terhadap angkutan yang ada di Kota Cirebon.
"Tidak membawa dampak yang cukup meresahkan untuk teman-teman yang berada di Cirebon," kata Adi di Cirebon, Selasa, 17 Oktober 2017.
Bahkan, lanjut dia, untuk lebih mempererat tali silaturahmi antara kedua belah pihak, polisi akan menggelar pertemuan rutin. Dalam pertemuan tersebut, polisi akan mengajak berinteraksi sambil menikmati kopi bersama.
Advertisement
Dia menjelaskan, dengan menjaga komunikasi, diharapkan kedua belah pihak tidak saling bersinggungan dan malah saling menjaga keamanan Kota Cirebon.
"Pastinya kami pertemukan lagi antara konvensional dengan online untuk mempererat silaturahmi mereka dengan ngopi bersama," tuturnya.
Baca Juga
Adi Vivid mengapresiasi kedua kubu, terutama para sopir konvensional yang mulai melunak dangan aturan dan permintaan mereka terhadap batas-batas penjemputan bagi transportasi online.
Dalam penentuan titik penjemputan, ada perubahan tempat penurunan dan mangkal para pengemudi online. Seperti transportasi online sudah diperbolehkan untuk mangkal di sekolah, mal, dan lainnya.
Tetapi, kata dia, tempat mangkal di sekolah tepatnya di bagian belakang. Sementara untuk di mal, transportasi online diperbolehkan menaikkan penumpang dari dalam basement.
"Ini artinya sesuatu yang menurut saya positif," kata dia.
Sebelumnya, Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis menyayangkan keputusan Dinas Perhubungan Jawa Barat melarang transportasi online beroperasi di Provinsi Jawa Barat. Kekecewaan tersebut karena belum lama ini sopir transportasi online dan konvensional di wilayah Cirebon justru telah sepakat berdamai.
Kesepakatan itu ditandai dengan ditandatanganinya enam pasal mengenai aturan transportasi online dan konvensional. Bahkan, masing-masing kubu sepakat menyiapkan perwakilannya untuk menjadi Satgas Online dan Konvensional (Oke).
"Baru selesai muncul lagi pendapat seperti itu apa bikin mumet (pusing)," kata Azis, Rabu, 11 Oktober 2017.
Azis mengatakan Satgas Oke bersama polisi dan Dishub Kota Cirebon sedang menentukan sejumlah titik penjemputan penumpang. "Tempat penjemputan masih dalam penentuan, eh ada perubahan," keluh Azis.
Dia berharap, keputusan yang ditetapkan Dishub Jabar tidak dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk kembali berseteru. "Saya masih pegang komitmen, siapa yang melanggar kesepakatan urusannya panjang," ujar dia.
Saksikan video pilihan berikut ini: