Kulit Ketela Pohon Bisa Bantu Tunda Keriput, Begini Caranya

Mahasiswa Surabaya memanfaatkan kulit ketela pohon yang biasa menjadi limbah sebagai tambahan untuk ramuan penunda kulit keriput.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 28 Okt 2017, 10:02 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2017, 10:02 WIB
Kulit Ketela Pohon Bisa Bantu Tunda Keriput, Bagaimana Caranya?
Mahasiswa Surabaya memanfaatkan kulit ketela pohon yang biasa menjadi limbah sebagai tambahan untuk ramuan penunda kulit keriput. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja)

Liputan6.com, Surabaya - Jessica Angelia Suhadi, mahasiswa Program Studi Teknik Kimia, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) temukan khasiat kulit ketela pohon yang menunda keriput dan kulit kendur.

Temuan itu menurutnya berfungsi sebagai pemutih alami untuk menetralkan warna minyak nabati yang terbuat dari minyak kelapa murni atau Crude Coconut Oil (CNO).

"Karena adanya kandungan karotenoid, terutama beta karoten warna asli CNO, yaitu jingga atau kuning kecoklatan. Agar bisa digunakan, CNO harus dimurnikan dahulu dengan menggunakan proses bleaching atau pemucatan," kata Jesica kepada Liputan6.com, Kamis, 26 Oktober 2017.

Jessica menerangkan CNO merupakan minyak yang dibuat dari ekstrak daging buah kelapa. Menurutnya, CNO mengandung antioksidan tinggi sehingga juga bermanfaat untuk melawan keriput serta kulit kendur.

Mahasiswa asal Semarang ini menjelaskan pada umumnya, proses pemucatan minyak menggunakan bleaching earth atau bentonit sebagai absorben. Namun, dalam inovasi yang ditelitinya, ia mengkombinasikan hydrochar yang terkandung dalam kulit ketela pohon dengan bentonit sebagai absorben proses pemutihan.

"Banyaknya kulit ketela pohon yang menjadi limbah, saya coba-coba​ untuk memanfaatkannya dengan cara mengkombinasikan bentonit-hydrochar yang terkandung pada kulit ketela," katanya.

Cara membuatnya juga terbilang sederhana. Pertama, kulit ketela pohon dicuci bersih dan dikeringkan dalam oven selama kurang lebih 24 jam. Selanjutnya, kulit ketela kering dihaluskan menjadi serbuk.

"Setelah itu kombinasikan dengan bentonit-hydrochar, terciptalah komposit untuk memurnikan CNO," ucapnya.

Persentase komposit yang digunakan dalam tahap pemurnian CNO adalah 3 persen dari berat yang digunakan. Artinya, jika minyak yang akan dimurnikan seberat 100 gram, absorben yang dipakai adalah 3 gram.

Dengan kombinasi tersebut, Jessica berharap absorbennya memiliki kapasitas penyerapan yang lebih besar dan efisien untuk produksi CNO.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya