Terjangan Puting Beliung Bawa Duka Malam Tahun Baru di Pemalang

Bencana puting beliung itu menyebabkan 182 rumah di Pemalang rusak. Belasan orang terluka dalam peristiwa ini.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 01 Jan 2018, 16:02 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2018, 16:02 WIB
Puting beliung merusak 182 rumah dan berbagai bangunan lain di Pemalang, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Puting beliung merusak 182 rumah dan berbagai bangunan lain di Pemalang, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Pemalang - Minggu sore, 31 Desember 2017, mestinya menjadi waktu penuh gairah karena pada malam harinya, warga bakal merayakan tahun baru 2018. Namun, tidak di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.  

Kabar duka justru berembus dari wilayah ini. Empat kelurahan dan desa di wilayah Kecamatan Pemalang, yakni Kelurahan Bojongbata, Kebondalem, Bojongnangka, dan Desa Tambak Rejo, justru diporakporandakan puting beliung, Minggu sore sekitar pukul 17.00 WIB.

Bencana puting beliung itu menyebabkan 182 rumah di Pemalang rusak. Dilaporkan, belasan orang terluka dalam peristiwa ini.

Oleh sebab itu, warga di empat desa ini tak merayakan tahun baru. Mereka, berjibaku memperbaiki rumah yang rusak, atau bekerja bakti memperbaiki rumah tetangganya yang rusak.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemalang, Wismo mengatakan dampak terparah dialami Desa Bojongnangka. Di desa ini, puting beliung menyebabkan sedikitnya 100 rumah rusak.

"Terdiri dari roboh rata dengan tanah empat rumah, rusak berat empat rumah, rusak sedang dua rumah, dan rusak ringan 91 unit, akibat puting beliung," katanya, kepada Liputan6.com, Senin (1/1/2018).

Ratusan Rumah Rusak, Belasan Orang Terluka

Rumah roboh akibat angin kencang disertai hujan lebat. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Rumah roboh akibat angin kencang disertai hujan lebat. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Adapun di Desa Tambakrejo 58 rumah rusak akibat terjangan angin berputar tersebut, terdiri dari satu rumah rusak berat, sedangkan 57 lainnya rusak sedang dan ringan.

Di Kelurahan Kebondalem, jumlah rumah rusak mencapai 12 unit, terdiri dari satu rumah rusak berat, empat rusak sedang dan dua rusak ringan. Sementara di Bojongbata, jumlah rumah rusak mencapai lima unit, terdiri dari rusak sedang dan ringan.

Wismo mengungkapkan, di empat desa tersebut, sebanyak 14 warga terluka. Sebagian korban lantaran tertimpa materiel rumah yang rusak dan berjatuhan akibat terjangan puting beliung.

"Sudah dirawat di RS Azhari, Pemalang," ucapnya.

Selain merusak rumah warga, puting beliung tersebut juga menyebakan sejumlah fasilitas umum dan rumah ibadah rusak, antara lain, sekolah, dan masjid. Jaringan listrik PLN pun rusak akibat tertimpa pohon.

Kerugian Akibat Puting Beliung Mencapai Miliaran Rupiah

Pepohonan bertumbangan akibat puting beliung. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Pepohonan bertumbangan akibat puting beliung. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Ia mengklaim, bantuan mulai didistribusikan di empat desa tersebut. Dapur umum pun didirikan di Madrasah Diniyah Desa Bojongnangka, Kecamatan Pemalang.

Pada Minggu malam, tanggap darurat di empat desa tersebut langsung diberlakukan. Warga dibantu oleh Polri, TNI, petugas BPBD, Tagana, PMI, Basarnas, dan dan relawan dari organisasi lainnya berjibaku membersihkan materiel yang membahayakan serta menyingkirkan pepohonan yang roboh.

Pagi harinya, warga juga memperbaiki rumah yang rusak ringan. Perbaikan rumah rusak diperkirakan memerlukan waktu hingga tiga hari ke depan.

"Penanganan hari ini, sebagai penanganan darurat, kita bergotong royong membersihkan puing-puing akibat puting beliung, Mas," dia menerangkan.

Meski tak sampai menimbulkan korban jiwa, tetapi BPBD memperkirakan jumlah kerugian di empat desa tersebut mencapai Rp 2.260.000.000.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya