Pagi Hari Bunga Mekar Warna-warni di Bukit Pelangi

Para pengunjung bakal dimanjakan dengan rindangnya pepohonan hutan dan bunga warna warni di Bukit Pelangi, Jatirejo, Mojokerto, Jawa Timur.

diperbarui 11 Jan 2018, 06:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2018, 06:00 WIB
Salam Pagi
Seorang pengunjung Bukit Pelangi, Jatirejo, Mojokerto, Jawa Timur, menikmati panorama warna-warni tanaman bunga hias. (Foto: Rizal Amrullah/Radar Mojokerto/Jawa Pos Group)

Mojokerto - Bagi Anda yang ingin merasakan sensasi wisata berbeda di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, mungkin Bukit Pelangi bisa menjadi alternatif untuk menghabiskan waktu libur. Terutama untuk menikmati indahnya suasana pagi ataupun sore hari dari atas bukit.

Lokasi Bukit Pelangi ini berada di Dusun/Desa Jembul, Kecamatan Jatirejo. Wisata ini menjadi primadona baru karena menyuguhkan pemandangan ratusan jenis tanaman dan bunga yang warna-warni di kaki Gunung Anjasmoro.

Tak kalah dengan wisata alam yang tersebar di Kecamatan Trawas dan Pacet, perlahan Jatirejo juga mulai menampakkan potensi alamnya. Salah satunya yang ada di Dusun/Desa Jembul.

Bahkan, desa paling ujung selatan Kecamatan Jatirejo ini memiliki tiga wisata sekaligus. Antara lain, Air Terjun Kabejan, Kolam Renang yang di berada di atas bukit, dan Wisata Bukit Pelangi.

"Dari ketiga lokasi itu, yang menjadi magnet datangnya wisatawan adalah di Bukit Pelangi," ucap Mujianto, salah satu pengelola wisata, kepada JawaPos.com, Senin, 9 Januari 2018.

Untuk bisa mencapai lokasi, pengunjung memang harus menempuh perjalanan cukup jauh. Sebab, Desa Jembul berjarak kurang lebih 30 kilometer dari pusat Kota Mojokerto. Namun, perjalanan itu seakan terbayarkan dengan panorama indah di sepanjang perjalanan.

Pasalnya, akses menuju Bukit Pelangi akan melintasi rindangnya pepohonan hutan yang berada di lereng perbukitan. Selain itu, sawah milik petani setempat yang menerapkan sitem terasering juga bisa memanjakan mata.

Baca berita menarik dari JawaPos.com lain di sini.

 

Desa Wisata

Kini, para pengunjung Desa Wisata Omah Domes yang berada di Dusun New Nglepen, Sumberharjo, Prambanan bisa menikmati  pemandangan yang menawan dari atas Bukit.
Kini, para pengunjung Desa Wisata Omah Domes yang berada di Dusun New Nglepen, Sumberharjo, Prambanan bisa menikmati pemandangan yang menawan dari atas Bukit.

Setelah melalui kawasan hutan sejauh tiga kilometer, sampailah di gapura selamat datang di Desa Wisata Jembul. Terhitung sejak tiga tahun terakhir, Desa Jembul mulai bertransformasi menjadi desa wisata.

Itu setelah warga setempat secara bersama-sama membangun kawasan tempat tinggal mereka dengan memanfaatkan potensi yang ada. Khususnya di bidang pengembangan wisata alam.

"Kebetulan di sini jumlah penduduknya hanya 89 KK (kepala keluarga) dan mayoritas bertani. Setelah menjadi desa wisata, semua warga mau andil di dalamnya," ujar Mujianto.

Di antara hasilnya adalah Wisata Bukit Pelangi. Sebuah bukit yang ada di kaki Gunung Anjasmoro itu disulap menjadi hamparan yang penuh dengan tanaman hias dan aneka jenis bunga. Padahal, lokasi itu sebelumnya hanyalah sebuah bukit yang banyak terdapat bebatuan.

Menurut Mujianto, awalnya masyarakat setempat menamakannya Bukit Selendang. Namun, saat ini lokasi tersebut lebih dikenal sebagai Bukit Pelangi. Hal itu tak lepas dari perpaduan warna-warni bunga dan tanaman hias yang ditanam di sekitar lereng. Aneka warna alami tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

 

Ada Wisata Air Terjun

Menggagas Pagi Damai di Curug Lawe
Dengan ketinggian air terjun 50 m, suara gemuruh air terjun Curug Lawe bisa didengar mulai jarak beberapa kilometer. (foto: Liputan6.com/vio/edhie prayitno ige)

Mujianto mengatakan pula, selain Bukit pelangi, di Jembul terdapat wisata yang lainnya yang tak kalah memiliki pamor. Sebut saja, Air Terjun Kabejan dan kolam renang yang berada di atas bukit.

Menurut Mujianto, ke depan, warga akan menambahkan wisata lainnya. Salah satunya seperti bumi perkemahan. "Kami sudah membuat rencana, tapi untuk pengerjaannya secara bertahap," paparnya.

Bahkan, untuk memasuki area tersebut, pengunjung tidak dikenakan retribusi tiket. Warga hanya menempatkan kaleng yang bisa diisi seikhlasnya oleh wisatawan.

Dana yang terkumpul dijadikan untuk biaya perawatan tempat wisata dan dana pemasukan desa. "Tempatnya bagus, murah juga. Karena hanya membayar parkir kendaraan saja," tutur salah satu pengunjung, Novi Irawati.

Tak hanya taman bunga, di Bukit Pelangi juga terdapat fasilitas lain seperti gazebo, rumah pohon, bangku pohon, dan sejumlah spot untuk berswafoto. Di antaranya spot kupu-kupu, sayap burung, dan bingkai bambu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya