Yogyakarta - Toilet bawah tanah di Titik Nol yang baru dibuka secara resmi bagi publik oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Selasa, 9 Januari 2018, pada Rabu (10/1/2018) kembali tertutup rapat. Penutupan itu membuat wisatawan kecewa.
Salah satu wisawatan bernama Agung yang hendak mencoba toilet berfasilitas internasional itu, harus gigit jari. Pasalnya, jalan masuk menuju toilet tertutup. Alhasil, ia langsung balik kanan.
"Baru mau coba, udah tutup," ucapnya.
Advertisement
Maya, pedagang yang berjualan di sekitar Titik Nol Km menambahkan, hari ini toilet sebenarnya sempat dibuka sebentar pada pagi hari. Namun menjelang siang, petugas penjaga pergi dan menurunkan rolling door sembari menggemboknya dengan apik.
Baca Juga
Dari kabar yang ia dengar, alasan penutupan karena masih ada yang perlu diperbaiki. Namun, Maya tak tahu bagian mana yang perlu diperbaiki.
Yang pasti, Maya mengungkapkan banyak wisatawan yang kecewa. Niatan hendak mencoba toilet yang adem dan nyaman, yang ditemukan malah pintu yang tertutup rapat.
Wisatawan, ucapnya, yang kadung kecele akhirnya memilih buang air di toilet yang berada di sekitar SMPN 2 Jogja.
Baca berita menarik Solopos.com lainnya di sini.
Permintaan Sultan
Penutupan Toilet bawah tanah di Titik Nol Yogya ditanggapi Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP ESDM) DIY M. Mansur, Ia mengungkapkan penutupan itu untuk menanggapi keluhan Sultan HB X.
Mansur mengungkapkan penutupan dilaksanakan karena akan ada perbaikan guna membuat air jadi lebih kencang. "Kemarin Pak Gubernur bilang airnya kurang banter, sekarang kami perbaiki supaya lebih kencang," ucapnya melalui sambungan telepon, Rabu (10/1/2018).
Sebelumnya, saat Pencanangan Pemanfaatan Pedestrian Malioboro (Pasar Beringharjo-Titik Nol) dan Toilet Underground Titik Nol, Selasa, 9 Januari 2018, Sultan HB X mengaku puas dengan pelaksanaan proyek. Namun, ia mengeluhkan air pembilas toilet kurang bergerak dengan cepat.
"Pembangunan kawasan Malioboro dari pasar sampai toilet cukuplah. Satu saja mungkin airnya kurang keras di toilet. Kurang bisa penuh baknya air kurang keras itu aja," ujarnya.
Ia juga mengatakan toilet tersebut dilengkapi fasilitas bagi difabel. Bahkan, ia sempat menjajal langsung lift tersebut. Karena lokasi tangga yang menjorok ke bawah, Sultan sampai harus jongkok saat sampai di bagian lantai bawah toilet tersebut.
"Saya kira ini juga menjadi contoh bahwa difabel juga difasilitasi," ujarnya.
Advertisement
Penjelasan Kepala Proyek
Terkait kurang derasnya air di toilet, Kepala Proyek Toilet Bawah Tanah, Wintawan Alka Putranto mengatakan, air toilet memang sudah sistemik. Dengan begitu, air akan deras otomatis di waktu terakhir.
"Itu otomatis, jadi kencangnya di belakangan bisa diliat ada pelannya trus kencang," ujarnya.
Wintawan mengatakan toilet ini juga dilengkapi eskalator bagi difabel. Dengan begitu, pengguna kursi roda dapat juga mengakses setelah alat itu diujicobakan akhir 2017 lalu.
"Alat itu datang tanggal 24 Desember 2017. Teknisi sampai tanggal 26 sampai lalu dipasang 27-28 Desember 2017. Namanya starlift wheel chair," ujarnya.
Toilet tersebut berencana dibuka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. "Kami serahkan ke pemerintah," ujarnya.
Segera Bangun Pedestrian
Setelah semua proyek pedestrian sisi timur dan toilet bawah tanah, Sultan berharap pembangunan pedestrian sisi barat Malioboro dapat segera dimulai. Harapannya pada 2019, pedestrian Malioboro sudah terlihat berbeda.
"Malioboro selesai harus juga menyelesaikan tugu ke selatan tapi sekaligus Ahmad Dahlan, Jend Sudirman, juga Pangeran Diponegoro. Kota (pemkot) mestinya bisa memulai akses jalan sirip Malioboro," ujarnya.
Dimulai dari lokasi itu, ia berharap Pemkot sudah bisa membangun fasad Malioboro dan rehabilitasi bangunan heritage. Ia juga meminta Pemkot segera memulai pembangunan jalur bawah tanah menuju Taman Pintar.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY, Muhammad Mansyur mengatakan proyek pembangunan toilet bawah tanah itu terdiri atas 12 toilet putri dan enam toilet putra.
Untuk melengkapinya, tersedia satu ruang laktasi yang dilengkapi penyejuk ruangan serta CCTV. Ia senang semua proyek pedestrian sisi timur dan toilet bawah tanah dapat selesai sesuai waktunya.
"Pedestrian itu menghabiskan dana Rp 17,3 miliar dan toilet underground Rp 5,6 miliar," ujarnya.
Mansur mengatakan tahun ini pembangunan pedestrian sisi barat Malioboro dapat segera dilaksanakan. Sehingga 2019 proyek ini dapat selesai.
"Pedestrian akan kita mulai dari rel kereta api sampai ngejaman tahun ini, sisi barat," ujarnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement