Liputan6.com, Ubud - Berada di Ubud, Bali, yang sejuk mudah membangkitkan rasa lapar. Menu olahan bebek yang khas daerah itu bisa menjadi pilihan terbaik untuk mengisi perut.
Salah satunya adalah olahan bebek panggang dari Restaurant Yonne Cafe & Bar. Restoran yang masih satu kawasan dengan Sens Hotel itu berlokasi di Jalan Sukma, Tebesaya, Ubud, Gianyar.
Roast Duck, nama menu olahan bebek, yang dilumuri saus kental, disajikan bersama nasi di atas piring lengkap dengan dua sambal berbeda, yakni sambal tomat dan sambal mentah. Menu bebek itu dipadukan dengan sayur kangkung yang membuatnya semakin sempurna.
Advertisement
Rasa yang muncul dari daging bebek ini sangat gurih dan empuk, begitu pun dengan dagingnya sangat lembut. Bumbu saus bercita rasa khas oriental, melumuri daging bebek.
Baca Juga
Rasanya tidak terlalu pedas, pun tidak terlalu manis, sehingga siapa pun yang menikmatinya akan menemukan sensasi baru. Seporsi Roast Duck dibanderol dengan harga Rp 110.000.
Menurut sang juru dapur, Chef Matthew, daging bebek yang digunakan sebagai bahan dasarnya didatangkan langsung dari Negeri Paman Sam. Dagingnya pun hanya dipilih bagian paha dan dada saja.
"Kita datangkan langsung dari Amerika," ucapnya kepada Liputan6.com, Selasa, 2 Januari 2018.
Bukan tanpa alasan Matthew memilih mengimpor daging bebek langsung dari Amerika. Ia menilai rasa daging bebek yang didapat lebih tebal dan tekstur yang dihasilkan pun lebih empuk.
Matt juga mengatakan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dibutuhkan waktu pengolahan antara dua hingga tiga jam. "Salah satu teknik pengolahannya adalah dipresto, sehingga tekstur daging bebek akan menjadi lembut dan juga renyah," katanya lagi.
Si Bebek Hitam yang Menggoda
Berbeda dengan Yonne Cafe & Bar, Pangi Restaurant justru menyajikan kuliner berbahan dasar bebek yang menonjolkan cita rasa nusantara. Namanya adalah Bebek Pangi.
Menurut Chef Wayan Susana, daging bebek yang digunakan adalah bebek yang masih berusia muda dengan berat daging mulai dari 1 sampai 1,2 kg. "Kita gunakan bagian paha dan dada karena di area sana cukup banyak dagingnya," ucapnya kepada Liputan6.com, Sabtu, 30 Desember 2017.
Bumbu pangi sengaja dipilih oleh Chef Wayan. Menurutnya, untuk kawasan Bali bumbu pangi masih cukup jarang digunakan. "Setahu saya, di Bali khususnya pagi masih jarang digunakan untuk meracik daging bebek," katanya lagi.
Bebek pangi disajikan dengan nasi dan empat sambal berbeda di antaranya sambal colo-colo, sambal pedas, dan sambal rica-rica. Sementara, daging bebek diolah dengan perebusan selama empat jam penuh.
"Karena daging bebek secara umum dia alot. Daging bebek kalau tidak dimasak secara betul, ketika kita goreng, akan kembali lebih alot," tuturnya.
Bumbu dasar bebek pangi benar-benar khas nusantara, seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, lengkuas, sereh, kemiri, kencur, dan tentunya bumbu buah Pangi (di Jawa disebut dengan kluwek).
"Buah pangi pilihan yang rasanya lebih manis. Karena buah pangi ini ada dua jenis, ada yang manis dan ada yang pahit. Sebelum kita gunakan pasti kita akan mencoba terlebih dahulu," ucapnya.
Bebek pangi dibanderol dengan harga Rp 110.000 lengkap dengan segelas koktail sebagai minuman pendampingnya. Pangi Restaurant yang berlokasi di Jalan Raya Imam Bonjol, Sunset Road, Kuta, ini mulai buka dari pukul 07.00–23.00 Wita.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement