Liputan6.com, Yogyakarta - Organisasi non-profit yang bergerak di bidang konservasi hutan dan perlindungan satwa liar di Indonesia, Protection of Forest and Fauna (ProFauna), telah menetapkan Hari Primata Indonesia yang rutin diperingati setiap 30 Januari. Peringatan ini bertujuan untuk melestarikan primata dan habitatnya di dunia, khususnya Indonesia.
Mengutip dari laman ProFauna, terdapat sekitar 200 jenis primata (bangsa kera dan monyet) di dunia. Dari jumlah tersebut, 40 jenis atau hampir 25 persen di antaranya hidup di Indonesia. Sayangnya, 70 persen primata di Indonesia terancam punah akibat kerusakan habitat dan penangkaran ilegal.
Pada 2000, International Union for Conservation of Nature (IUCN) menerbitkan daftar 25 jenis primata yang paling terancam punah di dunia. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya adalah primata asal Indonesia, yaitu orangutan sumatera (pongo abelii), tarsius siau (tarsius tumpara), kukang jawa (nycticebus javanicus) dan simakubo (simias cocolor).
Advertisement
Baca Juga
Hingga saat ini, empat jenis primata di Indonesia tersebut memang belum punah, tetapi terancam punah. Oleh sebab itu, perlu adanya aksi serius untuk melestarikan primata di Indonesia.
Pelestarian primata Indonesia dan habitatnya memerlukan partisipasi aktif masyarakat. Masyarakat harus mengetahui bahwa primata bukan hewan peliharaan dan bukan satwa yang bisa diperdagangkan.
Atas dasar itulah, ProFauna Indonesia menggagas Hari Primata Indonesia pada 30 Januari. Tanggal tersebut merujuk pada aksi kampanye besar oleh ProFauna bernama Primate Freedom Tour yang digelar pada 30 Januari 2001.
Melalui kampanye tersebut, aktivis ProFauna berkeliling ke Jawa dan Bali untuk mempromosikan perlindungan primata Indonesia. Kampanye tersebut kemudian memberikan inspirasi bagi banyak orang atau kelompok lain untuk ikut serta dalam melakukan kampanye primata Indonesia.
Sebagai informasi, ProFauna didirikan pada 1994 di Malang, Jawa Timur. Awalnya, organisasi ini bernama Konservasi Satwa Bagi Kehidupan.
Pada 2022, nama tersebut diubah menjadi ProFauna Indonesia. Saat ini, ProFauna fokus pada kegiatan kampanye, pengelolaan hutan bersama masyarakat lokal, rehabilitasi hutan, konservasi penyu, pendidikan konservasi alam, penyediaan bibit pohon gratis untuk memulihkan hutan yang rusak, investigasi, advokasi, pendampingan masyarakat, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan isu satwa liar (wildlife).
Adapun Hari Primata Indonesia dicetuskan dan diperingati pertama kali pada 2014. Tahun ini, merupakan tahun ke-12 diperingatinya Hari Primata Indonesia.
Penulis: Resla