Jepang Akan Kurangi Penggunaan Toilet Jongkok, Ini Alasannya

Jepang meluncurkan sebuah program untuk mengganti toilet jongkok, yang banyak dipakai di Asia, menjadi toilet duduk gaya barat.

oleh Citra Dewi diperbarui 06 Jan 2018, 06:48 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2018, 06:48 WIB
20160215- Ilustrasi Toilet-iStockphoto
Ilustrasi toilet (iStockphoto)

Liputan6.com, Tokyo - Jepang meluncurkan sebuah program untuk mengganti toilet jongkok, yang banyak dipakai di Asia, menjadi toilet duduk gaya barat.

Program tersebut adalah persiapan untuk menghadapi kedatangan jutaan turis asing menjelang Olimpiade Tokyo, Jepang, pada 2020.

Dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (6/1/2018), survei yang diadakan oleh pembuat toilet terkenal TOTO menunjukkan bahwa delapan dari 10 turis asing menginginkan toilet duduk, kata Akihito Yamakoshi, pejabat badan pariwisata pemerintah Jepang.

"Karena kami akan kedatangan 40 juta turis asing menjelang tahun 2020, kami ingin mereka menikmati kunjungan ke Jepang sebaik mungkin dan mengurangi stres yang mereka hadapi apabila perlu ke kamar kecil," kata Yamakoshi menambahkan.

 

Masih Banyak Toilet Jongkok di Jepang

Toilet jongkok
Ilustrasi (iStock)

Jepang adalah negara yang terkenal karena kemajuan teknologi toiletnya, yang terkadang membingungkan pengunjung asing. Toilet modern di Jepang beragam, mulai dari "singgasana" yang punya pemanas, sampai bidet atau alat pembersih otomatis yang menggunakan tekanan dan suhu air yang bisa diatur.

Tapi banyak turis asing juga kaget ketika berada di tempat-tempat umum, karena banyak toilet masih model toilet jongkok.

Menurut badan pariwisata Jepang, kira-kira 40 persen toilet yang terdapat di tempat-tempat umum yang banyak dikunjungi turis, adalah toilet jongkok.

Karena itu pemerintah Jepang akan mengeluarkan dana untuk memasang toilet duduk lengkap dengan bidet.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya