Liputan6.com, Palembang - Puluhan orang mahasiswa Universitas Bina Darma (UBD) Palembang menjadi korban runtuhnya balkon BEI atau Bursa Efek Indonesia, di Lantai 1 Tower II Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, pada hari Senin, 15 Januari 2018.
Salah satu korban bernama Ayu Rika Rahmawati, yang merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi UBD Palembang langsung menghubungi keluarganya seusai mengalami kecelakaan di balkon BEI.
Menurut Ida, tante korban, Ayu Rika Rahmawati memang berpamitan untuk mengikuti studi banding jurusannya bersama teman-teman. Di hari pertama, mereka berkunjung ke Gedung BEI Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
Sekitar pukul 12.30 WIB, dirinya mendapat telepon dari keponakannya dan menceritakan insiden yang korban alami.
"Keponakan saya menelepon, dia cerita kalau habis mengalami kecelakaan di balkon BEI Jakarta. Beberapa bagian tubuhnya mengalami luka-luka," ujarnya kepada Liputan6.com, seusai mengunjungi kampus UBD Palembang.
Sambil menangis kesakitan, Ayu mengatakan bahwa di bagian wajah dan dagunya yang mendapatkan perawatan lebih.
Kedua bagian wajahnya tersebut terpaksa dijahit karena mengalami luka robek yang cukup parah. Saat ini Ayu Rika Rahmawati sedang dirawat di Rumah Sakit Jakarta.
Tidak hanya mengalami luka, semua barang penting yang dibawa korban juga menghilang dan tidak tahu tercecer dimana.
"Semua barangnya hilang, termasuk dompet dan tas. Padahal dia bawa uang cukup banyak di dompet yang disimpan di dalam tas. Saat balkon BEI ambruk, dia sudah tidak sadar lagi di mana barangnya," katanya.
Berangkat ke Jakarta
Namun Ayu beruntung masih memegang telepon genggamnya. Karena saat kejadian, telepon genggamnya sempat dimasukkannya ke dalam saku baju. Seusai kejadian, barulah dia bisa langsung menghubungi keluarganya.
Ayu juga tidak menemukan teman-temannya seusai kejadian. Kebanyakan teman sekampusnya sudah menyebar, baik di rumah sakit maupun di beberapa tempat di dekat runtuhnya gedung BEI.
"Kita berharap Ayu bisa segera dibawa pulang ke Palembang. Kita hanya menunggu pihak kampus untuk mengurusnya. Semoga keponakan saya tidak mengalami luka yang serius," ungkapnya.
Lain lagi dengan Edi Sutan, paman Mustika Wulandari, mahasiswa Jurusan Ekonomi Managemen Fakultas Ekonomi UBD Palembang.
Ia bersama orang tua korban akan berangkat ke Jakarta pada hari Selasa (16/1/2018).
Mereka ingin memastikan kondisi Mustika Wulandari, yang menjadi korban runtuhnya balkon BEI Jakarta. Saat ini keponakannya sudah dirawat di RS Jakarta dan mengalami beberapa cidera di tubuhnya.
"Kita masih menunggu informasi selanjutnya. Tapi tadi sudah berkomunikasi dengan Mustika. Dia sepertinya sedang istirahat, jadi telepon genggamnya dimatikan, jadi belum bisa kami hubungi lagi," ungkapnya.
Advertisement
Rencana ke Lombok
Pihak UBD Palembang juga sudah menghubungi pusat informasi RS Jakarta, namun nomor telepon pelayananya tidak aktif. Perwakilan kampus berjanji akan langsung ke Jakarta dan menemui para korban di lima rumah sakit di Jakarta.
"Tadi tahunya dari keponakan saya sendiri, dia telepon salah satu keluarga. Jadi saya yang kesini untuk menanyakan ke pihak kampus, bagaimana kejadian sebenarnya," katanya.
Muhammad Akbar, Biro Penjamin Mutu UBD Palembang mengungkapkan, kegiatan studi banding mahasiswa ini merupakan salah satu alternatif yang bisa dipilih mahasiswa Semester 5.
Sedangkan mahasiswa lain yang tidak mengikuti studi banding, bisa menjalankan kegiatan magang di perusahaan yang sesuai jurusannya.
"Tapi kebanyakan mahasiswa semester 5 itu memilih studi banding. Harusnya perjalanan mereka berakhir di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)," katanya.
Karena insiden ini, pihak kampus akan meniadakan studi banding lanjutan bagi para korban yang mengalami insiden di Gedung BEI Jakarta. Sedangkan mahasiswa lain yang memilih magang, harus tetap menyelesaikan tugasnya hingga akhir Februari 2018.
"Kunjungan studi banding tidak setiap tahun ke BEI, tapi tahun ini memang sudah dijadwalkan kesana," ujarnya.