Liputan6.com, Semarang - Top 3 Berita Hari Ini, tidak hanya megah dan indah, istana milik konglomerat Oei Tjie Sien ternyata juga menyimpan kisah misteri sekaligus horor. Siapa Oei Tjie Sien? Dia dijuluki Raja Gula pada abad ke-19 karena memiliki sejumlah anak perusahaan, salah satunya di bidang perkebunan (tebu) dan pabrik gula.
Sejak dia meninggal, Oei Tjie Sien mewariskan istananya kepada putranya, Oei Tiong Ham. Konon, bangunan tua yang dulunya memiliki luas 9,2 hektare persegi itu memiliki 200 ruangan. Bahkan sang pemilik mengaku kerap tersesat di dalamnya.
Dikisahkan pula soal penampakan makhluk halus saat istana tersebut hendak direnovasi. Sosok tersebut adalah kuntilanak.
Advertisement
Sementara itu di Garut, Jawa Barat, polisi berhasil mengamankan seorang pria yang diduga telah menganiaya istri mudanya hingga tewas dengan disaksikan istri tua dan anaknya. Untuk menghilangkan jejak, sang istri muda dimakamkan di belakang rumahnya.
Adi mengaku nekat menganiaya istri mudanya karena korban selalu mengingatkannya untuk tidak mabuk saat pulang ke rumah.
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:
1. Misteri Istana Warisan Raja Gula Asia di Semarang
Raja Gula, demikian sebutan yang melekat Oei Tiong Ham. Ia adalah anak Oei Tjie Sien yang membangun konglomerasi bisnis dalam wadah 'Oei Tiong Ham Concern' dan 'NV Kian Gwam'.
Kedua holding itu berpusat di Semarang dengan sejumlah anak perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan (tebu) , pabrik gula, perbankan dan asuransi, selain di bidang import bahan-bahan pokok Oei Tiong Ham juga bisnis candu!
Dengan lima buah pabrik gula, yang semuanya terletak di pulau Jawa, dia kemudian mendapat julukan sebagai “Raja Gula”. Sampai akhirnya pada 10 Juli 1961 seluruh asetnya disita negara.
2. 2 Motif Pria Garut Aniaya Istri Muda di Depan Istri Tua
Kekerasan dalam rumah tangga kembali memakan korban. Kali ini, Adi Hartono (38) tega menganiaya Nani Yuliati (37), istri mudanya hingga tewas. Jasad korban dimakamkan di belakang rumah pelaku, yang disaksikan langsung istri pertama berikut anak pelaku.
Berdasarkan pengakuan warga, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 19.00 WIB. Tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba Adi yang tengah marah, memaki korban di sebuah warung dan membawanya ke dalam rumah.
Tak lama setelah itu, warga mulai curiga setelah Adi mengeluarkan kasur dari dalam rumah yang kemudian dibuangnya di belakang rumah.
3. Bocah yang Ditanam Hidup-Hidup oleh Ayahnya Terus Menangis
Satreskrim Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) masih melengkapi berkas perkara YAH, warga Desa Sabungan, Kabupaten Labuuhan Batu Selatan (Labusel). YAH merupakan ibu kandung korban yang juga terlibat dalam penganiayaan.
Sementara, aktor utama penganiayaan bocah, yakni ayah tiri korban berinisial AP, masih diburu polisi. Menurut informasi, AP diperkirakan sudah keluar dari kawasan Paluta.
Sedangkan korban mengalami trauma mendalam. Dia terus saja menangis saat bertemu dengan siapa pun, terutama orang yang tidak dikenalnya.
Kepada penyidik, YAH mengakui penganiayaan terhadap anak ke-4nya itu bukan sekali ini terjadi. Setelah sebulan menikah, tepatnya pada September 2017, AP kerap menganiaya SA.