Pagi Meriah di Acara Festival Batik On The Sea di Sumenep

Festival Batik on The Sea digagas oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep dengan tujuan memamerkan kekayaan laut dan melestarikan kerajinan batik.

oleh Mohamad Fahrul diperbarui 26 Feb 2018, 06:05 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2018, 06:05 WIB
Batik
Acara Festival Batik on The Sea di Sumenep. Foto: (Mohammad Fahrul/Liputan6.com)

Liputan6.com, Sumenep - Sepintas ketika mendengar acara fashion festival yang ada di pikiran kita, digelar di dalam gedung tertutup. Namun di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, fashion festival, digelar di atas laut. Festival ini mengusung tema, Batik on The Sea.

Festival Batik on The Sea digagas oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep dengan tujuan dua hal, yakni untuk memamerkan kekayaan laut dan melestarikan kerajinan batik.

Bupati Sumenep, A. Busyro Karim mengatakan, selama ini warga Sumenep masih melestarikan batik sebagai warisan leluhur. Kegiatan ini, dibikin untuk memotivasi para perajin batik supaya lebih bersemangat dalam memproduksi batik.

"Kami mengenalkan batik Sumenep dengan cara seperti ini agar dapat diketahui secara luas. Selain kekayaan laut melimpah, di sini juga memiliki perajin batik yang masih eksis meneruskan budaya warisan leluhur," ujarnya, Minggu 25 Februari 2018.

Busyro juga mengatakan, event semacam itu dalam rangka menyambut kunjungan wisata Sumenep tahun 2018. Ia telah menyiapkan rangkaian event unik mencakup kekayaan laut Sumeneo, budaya, kuliner, dan desa-desa wisata lainnya.

"Ke depan, kunjungan wisata di Sumenep agar terus mengalami peningkatan. Bukan hanya wisatawan lokal, namun wisatawan luar negeri juga tertari berkunjung ke ujung timur Pulau Madura ini," ujarnya.

 

 

 

Batik Bukan Sekadar Cerita

Batik
Acara Festival Batik on The Sea di Sumenep. Foto: (Mohammad Fahrul/Liputan6.com)

Festival Batik on The Sea, sengaja digelar di salah satu destinasi wisata yaitu Pantai Lombang yang terletak di Kecamatan Batang-Batang. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa batik di daerah itu bukan hanya sekedar cerita semata.

Batik di Bumi Sumekar juga memiliki filosofi yang berbeda dengan daerah lain. Bahkan batik itu hingga kini mampu bertahan dan menjadi penyokong perekonomian masyarakat.

"Di event ini kami menunjukkan bahwa Sumenep merupakan daerah maritim yang memiliki luas lautan 50 ribu kilo meter persegi dan 126 pulau. Jadi potensi kita memang melimpah, termasuk batik," jelas Busyro.

Bahkan saat ini, pangsa pasar batik semakin terbuka lebar, mengingat permintaan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, apalagi sekarang telah menjadi baju resmi nasional.

Maka kegiatan ini akan menjadi motivasi bagi para pengrajin batik, pecinta dan pedagang batik di ujung timur Pulau Garam untuk mendesain batik yang semakin bagus tanpa mengurangi ciri khasnya.

"Festival batik ini menjadi peluang besar tumbuhnya industri batik disini Sumenep dan Madura khususnya. Sehingga kalangan muda nantinya akan melestarikan tetap melestarikan batik warisan leluhurnya," katanya.

 

 

Dukungan dari Berbagai Pihak

Batik
Acara Festival Batik on The Sea di Sumenep. Foto: (Mohammad Fahrul/Liputan6.com)

Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk selalu menjaga dan mendukung kelestarian batik di daerah ini. Sebab jika pasar sudah mulai terbuka lebar, secara otomatis dapat membuka lapangan usaha yang cukup menjanjikan di bidang industri batik.

"Maka apabila program Visit Sumenep 2018 berjalan lancar sesuai harapan, kesejahteraan masyarakat akan mengalami peningkatan," terangnya.

Dalam acara Festival Batik on The Sea dihadiri ratusan perancang batik dari berbagai daerah untuk menunjukkan hasil kreativitasnya. Bahkan turut hadir Direktur Jenderal Taipei Economic and Trade Office (TETO) beserta rombongan dan menyaksikan fashion batik di wisata pantai yang terkenal dengan pantai penuh cemara udang.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya