Harimau Bonita Belum Tertangkap, Warga Gelar Doa Bersama

Ada tiga poin yang telah disepakati warga dalam menghadapi harimau Bonita yang hingga saat ini belum tertangkap.

diperbarui 23 Mar 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2018, 15:00 WIB
Harimau Sumatera
Harimau Sumatera tampak berkeliaran di pemukiman warga di Kanal 25 Simpang Kanan Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir, Selasa, 23 Mei 2017. (Riauonline.co.id)

Pekanbaru - Warga Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan meminta Tim Rescue gabungan penyelamat Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) untuk tetap berupaya menangkap harimau Bonita. Mereka berharap Bonita bisa segera diamankan.

Hal ini disampaikan warga saat pertemuan bersama tim yang dilakukan di KPP PT THIP Desa Simpang Kanan, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Kamis, 22 Maret 2018.

Pasalnya, berdasarkan informasi yang diperoleh Riauonline.co.id, hingga saat ini warga masih merasa tidak nyaman untuk melakukan aktivitas setelah harimau Bonita menerkam Yusri Effendi (34) warga Desa Pulau Muda.

Dalam rapat yang dihadiri oleh Tim gabungan, perwakilan warga Desa Pulau Muda, perwakilan warga Desa Tanjung Simpang dan awak media yang berjumlah sekitar 40 orang itu, salah satu tokoh masyarakat Desa Pulau Muda, Effendi meminta petugas sesegera mungkin menangkap harimau Bonita untuk menghindari jatuhnya korban selanjutnya. Selain itu, dirinya dan warga juga berharap konflik manusia dan satwa dilindungi tersebut bisa segera teratasi.

Rapat tersebut kemudian telah menyepati beberapa hal. Pertama, bersama melakukan doa untuk keselamatan dan keberhasilan tim dalam melaksanakan tugasnya. Doa bersama tersebut akan dilakukan di Posko Siaga di Estate Eboni PT THIP.

 

Baca berita menarik lainnya dari Riauonline.co.id di sini.

 

Fokus Penangkapan Bonita

Harimau Sumatera
Sudah 40 hari lebih harimau Sumatera yang menerkam karyawati perkebunan sawit berkeliaran di Desa Tanjung Simpang, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono melalui ketua tim rescue gabungan Mulyo Hutomo berharap agar masyarakat Pulau Muda tidak takut melakukan aktivitas sehari-hari di luar rumah karena jelajah Bonita tidak sampai ke Desa Pulau Muda.

"Kami bersama Polri, TNI, dan para pihak pemerhati harimau akan terus mengedukasi warga agar memiliki pengetahuan dasar cara menghindari serangan Harimau Sumatera dan mendampingi untuk pemulihan trauma serta terus melakukan patroli di daerah perlintasan Bonita," kata dia.

"Terima kasih kepada seluruh warga Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan yang telah mendukung tim untuk menuntaskan tugas mengevakuasi Bonita. Semua ini kita lakukan untuk menjamin keamanan warga masyarakat yang desa maupun dusunnya berdampingan dengan habitat Harimau Sumatera," dia menambahkan.

Kedua, disepakati petugas akan tetap fokus melakukan upaya penangkapan dan menambah anggota di lapangan. Terakhir, meminta pemerintah Kabupaten Pelalawan lebih memperhatikan masyarakat Pulau Muda usai terjadinya konflik satwa dan manusia.

Dari lokasi, Ketua Tim Lapangan Zulkifli menyampaikan bahwa setelah pertemuan dengan warga, tim kembali melakukan pemantauan pergerakan Bonita dan sebagian tim lagi bergerak ke lokasi pada dini hari pukul 04.00 WIB dan subuh pukul 05.30 WIB.

"Semoga Bonita segera dapat dievakuasi ke tempat rehabilitasi untuk dilakukan observasi," tutup Zulkifli.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya