Geliat Bisnis BBM di Sumbagsel, Bak Cendawan di Musim Hujan

Bisnis SPBU Pertamina kian menjamur di Sumbagsel, terutama di kabupaten-kabupaten.

oleh Nefri Inge diperbarui 14 Apr 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2018, 07:00 WIB
Pesatnya Perkembangan Bisnis SPBU Pertamina di Sumbagsel
Pengisian BBM jenis Pertalite di salah satu SPBU Pertamina di Sumbagsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Perkembangan usaha di bidang penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi tren di kalangan investor di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Penambahan Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) bahkan sudah menyebar hingga ke Kabupaten di Sumatera Selatan (Sumsel).

General Manager Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel, Erwin Hiswanto, mengatakan, setiap tahun ada peningkatan jumlah SPBU, terutama di kawasan lintas sumatera.

"Pasti selalu bertambah. Kalau tutup dua SPBU, akan muncul tiga SPBU yang baru. Perkembangannya cukup bagus, peluangnya juga besar,” ujarnya kepada Liputan6.com, saat acara pelepasan Touring Innova bersama Pertama bersama Pertamax-Dexlite-Fastron, Jumat (13/4/2018).

Bisnis SPBU di Sumbagsel ini sudah menyebar di kawasan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Kota Prabumulih, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel, hingga ke arah Provinsi Jambi.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina terus membuka peluang kerjasama dengan para investor. Terlebih kebutuhan BBM dengan ragam jenis yang semakin meningkat. Untuk bisnis SPBU di kawasan perkotaan di Sumbagsel, lanjutnya, masih terkendala dengan lokasi strategis yang terbatas.

 


Peluang Usaha SPBU

Pesatnya Perkembangan Bisnis SPBU Pertamina di Sumbagsel
BBM jenis Fastron menjadi salah satu produk Pertamina yang ramah lingkungan (Liputan6.com / Nefri Inge)

"Di Kota Palembang tidak mudah mencari lahan. Kita juga melihat jarak antara SPBU lama dan yang akan dibangun. Biar tidak ada persaingan antar investornya," katanya.

Menurutnya, ada beberapa bisnis SPBU di Palembang yang tidak beroperasi lagi. Namun mereka membantah jika peluang keuntungan sangat sedikit, dari bisnis penyediaan BBM kendaraan tersebut.

"Ada yang mundur, tapi bukan karena untung tipis. Ada masalah internal, seperti hak waris usaha, karena kontrak kerja kita selama 20 tahun. Ada juga yang beralih ke bisnis lainnya," katanya.

Untuk memulai usaha, calon investor harus merogoh dana yang tidak sedikit. Untuk satu pondasi yang memuat tiga unit paket tanki BBM dengan harga sekitar Rp 1,5 miliar. Namun sejauh ini, konsumsi SPBU di Sumbagsel terus meningkat di kisaran 15 ton hingga 40 ton per harinya.

 


Penggunaan BBM Berkualitas

Pesatnya Perkembangan Bisnis SPBU Pertamina di Sumbagsel
Pelepasan Touring Toyota Innova Community di salah satu SPBU di Sumbagsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Dalam acara ini, Pertamina menyambut baik penggunaan BBM berkualitas untuk menunjang kegiatan Touring Jelajah Kota Pusaka Betuah Negeri Jambi ini. Para peserta touring menggunakan BBM Pertamax dengan Research Octane Number (RON) 92 dan Dexlite dengan Cetane Number (CN) 51.

"BBM jenis ini memberikan efektivitas kinerja mesin dan efisiensi penggunaan BBM serta ramah lingkungan. Karena tingkat sulfurnya dibawah 50 parts per million (ppm) untuk Pertamax," ungkapnya.

Ketua Chapter Innova Community Palembang Adrian menjelaskan mesin mobil Toyota Innova membutuhkan BBM berkualitas agar kinerja maksimal.

"Kami sudah merasakan keunggulannya, apalagi untuk touring sangat mempermudah performa kendaraan selama digunakan," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya