Gunung Rinjani Jadi Geopark Dunia, Apa Langkah Selanjutnya?

Salah satunya, Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat menyatakan siap mempertahankan status Gunung Rinjani sebagai geopark dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Apr 2018, 11:40 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2018, 11:40 WIB
Gunung Rinjani
Danau Segara Anak di Gunung Rinjani, berada di ketinggian sekitar 2.010 meter di atas permukaan laut, dengan kedalaman sekitar 230 meter. (Andi Jatmiko/Liputan6.com)

Liputan6.com, Mataram - Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Faozal mengatakan siap mempertahankan status Gunung Rinjani menjadi bagian dari jaringan Geopark Dunia atau UNESCO Global Geopark (UGG).

"Setelah Rinjani menjadi bagian dari jaringan Geopark Dunia atau UNESCO Global Geopark (UGG), tugas terberat kita selanjutnya adalah mempertahankan maintenance status global geopark. Nah inilah yang kita harus rumuskan bersama untuk mengawal itu," ucap Faozal di Mataram, Selasa (17/4/2018), dilansir Antara.

Menurutnya, untuk mempertahankan status geopark dunia tersebut, tidak bisa pemerintah daerah sendirian melakukan hal itu. Melainkan, seluruh pihak juga harus terlibat di dalamnya. Salah satunya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mengelola Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR).

"TNGR selaku pengelola kawasan bersama kita kepentingannya sama di pariwisata. Contoh kasus sampah tidak selesai-selesai oleh taman nasional, maka dibutuhkan ada pihak yang lain ikut membantu untuk membersihkan," terangnya.

Tugas berat selanjutnya adalah meyakinkan masyarakat lingkar kawasan Gunung Rinjani seluruhnya berada pada kepentingan yang sama. Terutama, menjaga lingkungan sekitar tetap terjaga dengan baik. "Nah edukasi masyarakat penting, melibatkan masyarakat lokal. Termasuk, kebersamaan antar-stakeholder ini juga penting harus tetap terjaga," ujar Faozal.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Soal Anggaran dan Keberlangsungan Kawasan Rinjani

Gunung Rinjani
Selain jalur pendakian Senaru dan Sembalun, Gunung Rinjani juga memiliki jalur pendakian Torean yang sarat petualangan.

Selanjutnya, yang juga tidak kalah penting, menurut Faozal perlu mendapat perhatian adalah bagaimana dukungan dan keberpihakan anggaran. Hal ini terkait untuk menjaga keberlangsungan kawasan Rinjani.

Sebab, selama ini menurutnya pendapatan taman nasional yang masuk dalam pendapatan negara nonpajak itu, tidak kemudian berbanding lurus dengan anggaran yang tersedia di Taman Nasional Gunung Rinjani.

Akibat dari anggaran yang kurang itulah, maka ada beberapa aspek yang kurang terlengkapi di Gunung Rinjani.

"Pemasukan Gunung Rinjani itu banyak tapi tidak sebanding dengan anggaran yang diterima oleh pihak taman nasional. Yang mana, anggaran itu nantinya juga digunakan untuk mengelola dan membuat Gunung Rinjani lebih nyaman didatangi," tegasnya.

Mantan Kepala Museum NTB menambahkan, bila dilihat sisi dampak pariwisata dengan peningkatan status UGG itu, maka sudah pasti. Sebab, delimitasi geopark dunia Rinjani 80 persen adalah kawasan wisata.

Dengan demikian, berpengaruh pada segala aspek. Namun, sekali lagi kata dia, dari peningkatan status Rinjani menjadi global geopark, yakni bagaimana kolaborasi yang baik antara kepentingan pariwisata dan kepentingan kelestarian lingkungan tetap terjaga, karena ujungnya adalah bersentuhan dengan pelestarian.

"Sekarang coba dilihat Satgas lingkungan adanya hanya di Dinas Pariwisata, taman nasional juga harus berpikir yang konkret terkait tata kelola kawasan sebab dia yang bertanggungjawab juga," tutur Faozal.

Ia pun menambahkan, "Kalau kami bersama Kementerian Pariwisata bagaimana menjaga kawasan ini tetap menjadi destinasi yang unggul dan tetap jadi pilihan bagi turis."

 

Gubernur Lega Rinjani Jadi Geopark Dunia

Gunung Rinjani
Meski tidak sepopuler jalur pendakian Senaru dan Senalun, Torean oleh masyarakat lokal kerap digunakan “jalan singkat” untuk langsung sampai ke Danau Segara Anak. Foto: Andi Jatmiko/ Liputan6.com.

Sebelumnya, Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi mensyukuri penetapan Gunung Rinjani menjadi bagian dari jaringan Geopark Dunia atau UNESCO Global Geopark (UGG).

"Alhamdulillah wasykurillah puji dan syukur hanya milik Allah SWT," kata Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi seusai acara Musrenbang Provinsi NTB di Mataram, Senin, 16 April 2018, dilansir Antara.

TGB berterima kasih kepada panel UNESCO yang sudah menetapkan Gunung Rinjani menjadi UGG.

"Terima kasih juga kepada seluruh kepala daerah yang terkait dengan Geopark Rinjani dan seluruh masyarakat NTB yang berusaha berdoa dan kegiatan untuk bisa mendukung upaya kita menjadikan Rinjani jadi Geopark Rinjani," kata TGB.

Menurut TGB, setelah Gunung Rinjani menjadi UGG, tugas selanjutnya dia adalah membenahi dan memastikan kualitas lingkungan di Geopark Rinjani. Khususnya yang menjadi pusat-pusat keramaian di kawasan itu, tetap terjaga bersih.

Mengenai dampak penetapan UGG, TGB menyatakan dampaknya besar bagi daerah, tapi tidak instan.

"Yang lebih penting dari itu dari penetapan ini kita akan lebih hati-hati dalam mengembangkan kawasan penting di daerah kita, sehingga harus dijaga jangan sampai kualitas lingkungannya menurun," tutup dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya