Liputan6.com, Pekanbaru - Tertangkapnya harimau Bonita menyimpan segudang cerita. Tak hanya tenaga, tim di lokasi juga memutar otak untuk menyusun strategi supaya Harimau Sumatera betina itu mau masuk perangkap serta jerat khusus yang dipersiapkan.
Beberapa pawang didatangkan termasuk dari Aceh. Bahkan tim juga kedatangan bule cantik asal Kanada, Shakti Wolvers Tegh. Ada dua pekan lebih dara 22 tahun itu berada di lokasi pencarian.
Bule cantik ini disebut tertarik dengan harimau Bonita. Tak hanya soal perilaku, Shakti ingin menerapkan keahliannya yang disebut bisa membaca frekuensi suara hewan liar.
Advertisement
Hanya saja ketika Boni tertangkap pada Jumat, 20 April 2018 pagi, Shakti tak terlihat di lokasi. Apakah dia menyerah sebelum Bonita tertangkap?
Menurut Kepala Bidang I BBKSDA Riau Mulyo Hutomo, Shakti pulang karena waktunya di lokasi memang sudah habis.
Baca Juga
"Empat hari sebelum Bonita tertangkap, Shakti memang sudah pulang," kata Hutomo, Selasa (24/4/2018).
Meski tak di lokasi, Shakti dipastikan akan bertemu dengan Bonita. Pasalnya bule cantik ini juga bekerja di Yayasan Arsari Djojohadikusumo selaku pemilik Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya, Sumatera Barat.
Karena bekerja di yayasan inilah, Shakti punya akses ke lokasi selama dua pekan. Diapun ikut masuk parit dan menembus lumpur untuk menyusuri jejak Bonita di perkebunan.
"Dia bekerja di yayasan itu, dan tim medis di lokasi juga dari Arsari," sebut Hutomo.
Di samping itu, Hutomo juga menyebut Shakti berperan memancing Bonita keluar dari hutan yang disebut greenbelt atau jalur hijau. Harimau Bonita di sana setelah meninggalkan pemukiman dan perkebunan sawit.
"Sebelum penangkapan, Shakti punya peran memancing Bonita ke lokasi kebun penangkapan itu," ucap Hutomo.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Â
Kondisi Bonita Terkini
Bonita sejak 4 hari mendiami kandang 9x6 Dharmasraya, selalu diperiksa kesehatannya. Bonita bahkan sudah diobati kakinya yang luka dan dioperasi mengangkat tumor di bagian perut.
Selain luka, tim medis menduga Bonita pernah melahirkan anak dan menyusui. Hal itu dilihat secara kasat mata dari perubahan bentuk alat reproduksi dan bagian puting susunya yang membesar.
Tim medis juga menemukan sobekan tak wajar di telinga Bonjta. Sobekan itu disebut rapi membentuk huruf V, seolah ada yang menandai Bonita.
"Hasil pemeriksaan medis potongan itu tidak menyisakan bekas goresan," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono memberi keterangan terpisah.
Suharyono menyebut goresan itu baru pertama kali ditemukan. Diapun menyebut bukan dari hasil pertarungan antara harimau.
"Kalau bekas berkelahi ada bekas lukanya, bukan goresan rapi seperti itu," kata Suharyono.
Lantas dari manakah goresan itu berasal? Inilah yang dinyatakan Suharyono masih didalami tim medis untuk mengungkap misteri si datuk belang ini.
Â
Advertisement