Penyelamatan Heroik Anggota TNI bagi 2 Putrinya Sebelum Tewas Terbakar

Perwira TNI yang tewas dalam kebakaran di rumah dinas bersama seorang putrinya saat itu sedang ditinggal istrinya yang menghadiri pemakaman orangtuanya.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mei 2018, 17:03 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2018, 17:03 WIB
Dua Wanita Tewas, Untuk Selamatkan Kucing Saat Terjadi Kebakaran
Ilustrasi rumah kebakaran. Source: Pixabay.com

Liputan6.com, Palangka Raya - Kapten CPM Moch Adzan Supriadi dan putrinya berumur 11 tahun menjadi korban kebakaran di asrama Denintel Korem 102/Panju Panjung di Palangka Raya pada Jumat malam, 4 Mei 2018.

Pada saat kebakaran tersebut, almarhum hanya tinggal bersama tiga orang anaknya. Sementara, istrinya berada di Medan, Provinsi Sumatra Utara untuk menghadiri pemakaman orangtuanya.

"Pada saat itu, Kapten CPM Moch Supriadi sempat memberikan pertolongan kepada tiga anaknya itu. Nanti kami akan memberikan kronologis yang sebenarnya berdasarkan hasil penyelidikan," ucap Komandan Satuan Pelaksana Penyidikan Denpom XII/2 PLK Kapten CPM Setiawan di Palangka Raya, Sabtu (5/5/2018), dilansir Antara.

Informasi yang beredar, perwira TNI yang pernah berdinas di Kota Pontianak itu sedang tertidur lelap bersama tiga orang anaknya saat kebakaran terjadi. Melihat rumahnya terbakar, ayah empat anak ini pun berupaya menyelamatkan putri nomor dua dan empat dari amukan Si Jago Merah.

Setelah berhasil menyelamatkan dua putrinya, Supriadi kembali ke rumah yang sedang dilahap api untuk menyelamatkan putri nomor tiga berisial NA. Nahas, diduga dia bersama putrinya tersebut terkurung dengan kobaran api serta sulit bernapas dan akhirnya terbakar.

Hasil visum yang telah dilakukan tim medis di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya pun menunjukkan, kedua almarhum menghirup asap bercampur serbuk bangunan yang terbakar, sehingga kehabisan nafas dan terbakar.

"Jenazah almarhum dan putrinya telah diterbangkan pagi tadi ke Bandung. Kedua putri almarhum yang mengalami luka-luka juga ikut diterbangkan. Sejumlah perwira ikut mengantarnya," kata Setiawan.

Dia mengaku sampai saat ini pihaknya belum mengetahui kapan rencana pihak keluarga almarhum memakamkan jenazah keduanya. Sebab, beberapa perwira yang ikut mengantarkan jenazah belum memberikan informasi.

Setiawan mengatakan Kapten CPM Moch Supriadi yang menjabat Pasi Gakkum Denpom XII/2 Palangka Raya tinggal di rumah dinas tersebut bersama keluarganya.

 

 

Diduga dari Gudang

Ilustrasi rumah terbakar
Ilustrasi rumah terbakar

Aparat gabungan Polda Kalimantan Tengah bersama Denpom XII/2 Plk dan Korem 102/Panju Panjung terus menyelidiki terbakarnya asrama Denintel yang menewaskan seorang perwira TNI berpangkat Kapten beserta putrinya berusia 11 tahun, Jumat malam.

Selain meminta keterangan dari sejumlah saksi mata, Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri juga akan didatangkan untuk melakukan olah TKP. "Informasinya kebakaran diduga berawal dari gudang, tapi masih terus dikembangkan. Minggu (6/5/2018), tim forensik datang dan melakukan olah TKP," ucap Dirkrimum Polda Kalteng, Kombes Ignatius Agung Prasetyoko di lokasi kebakaran di Jalan Tengkawang, Kota Palangka Raya.

Sedangkan untuk penyebab meninggalnya Kapten CPM Moch Adzan Supriadi dan putrinya berumur 11 tahun, diduga sesak nafas karena terjebak di dalam bangunan asrama yang terbakar.

Di lokasi kebakaran banyak masyarakat datang dan menyaksikan olah TKP. Bahkan, sebagian masyarakat penasaran mengenai adanya informasi korban yang terpanggang akibat insiden itu.

Sebelumnya, Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar menyebutkan empat orang menjadi korban dalam kebakaran tersebut. Dua anak mengalami luka-luka, yakni TA (18) dan SK (7). Sementara, Kapten Adzan dan putrinya berinisial NA meninggal dunia.

"Untuk Kapten CPM Moch Adzan dan NA anaknya itu ditemukan tewas terbakar tepat di ruang tamu rumah dengan posisi berdekatan dengan kondisi hangus 100 persen," kata Timbul.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya