Kisah Tas Mencurigakan yang Bikin Repot Polisi Cilacap dan Pemalang

Polres Cilacap yang tak mau terjadi insiden pun segera tanggap. Mereka segera datang dan mensterilkan lokasi penemuan tas mencurigakan dengan jarak aman

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 20 Mei 2018, 04:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2018, 04:00 WIB
Tas mencurigakan diperiksa dengan “Metal detector” oleh polisi Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Istimewa/Muhamad Ridlo)
Tas mencurigakan diperiksa dengan “Metal detector” oleh polisi Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Istimewa/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Status siaga satu alias pengamanan maksimal langsung diterapkan di berbagai daerah Indonesia seturut serangan teroris yang terjadi beruntun di sejumlah kota. Tak hanya aparat keamanan, warga pun larut dalam histeria pasca-serangan.

Mereka selalu curiga dengan benda-benda yang disangka berbahaya. Salah satunya, tas mencurigakan. Mereka khawatir, tas berisi bahan peledak atau bom.

Kisah ini terjadi di Cilacap dan Pemalang, Jawa Tengah. Dua-duanya, peristiwa yang berhubungan dengan tas mencurigakan yang kemudian merepotkan polisi.

Syahdan, Kamis, 17 Mei 2018, hari pertama Ramadan 2018, seorang warga mendapati tas warna hitam-kuning menggantung di pagar besi sebuah Cafe di Jalan Juanda. Cafe ini hanya beberapa ratus meter sebelah timur Markas Polres Cilacap.

Yang bikin curiga, tas mencurigakan itu tampak berisi penuh. Warga pun khawatir dan lantas melaporkannya ke polisi.

Penemuan tas yang disangka berisi bom ini lantas beredar di grup-grup aplikasi pesan. Spekulasi mengenai keberadaan tas ini pun memicu keriuhan seketika.

Aparat Polres Cilacap yang tak mau terjadi insiden pun segera tanggap. Mereka segera datang dan mensterilkan lokasi penemuan tas mencurigakan dengan jarak aman.

Isi Tas Mencurigakan

Tas mencurigakan di depan cafe di Cilacap ternyata hanya berisi pakaian lusuh dan sejumlah barang. (Foto: Liputan6.com/IstimewaMuhamad Ridlo)
Tas mencurigakan di depan cafe di Cilacap ternyata hanya berisi pakaian lusuh dan sejumlah barang. (Foto: Liputan6.com/IstimewaMuhamad Ridlo)

Dengan hati-hati, polisi menurunkan tas dari pagar dan sempat mengobservasi tas mencurigakan ini. Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) keamanan, tas diperiksa dengan “Metal detector”.

Setelah dipastikan aman, tas tersebut digeledah. ternyata tas mencurigakan itu hanya berisi pakaian lusuh, celana kotor, mangkuk plastik, botol minuman segar, dan beberapa barang lainnya.

"Isinya pakaian, Mas, sudah dicek," ucap Guruh, seorang warga Cilacap.

Siapa yang menggantungkan tas di depan cafe itu pun tak terungkap. Tak ada keterangan polisi soal peristiwa unik ini.

Namun, seorang warga Cilacap lain yang kebetulan berprofesi sebagai jurnalis, Anas Nasrullah, berujar kemungkinan besar yang bertanggung jawab adalah orang dengan gangguan jiwa.

"Polahe wong gemblung ketone (kelakuan orang gangguan jiwa sepertinya," ucap Anas.

Kisah lucu tas mencurigakan berikutnya terjadi di Pemalang. Kali ini, bahkan terjadi di markas kepolisian, yang belakangan, memang menjadi salah satu target serangan teror.

Saksikan video eksklusif kesaksian pembantu terduga teroris:

Pembawa Tas Mencurigakan Hendak Masuk Markas Polisi

Polisi menghentikan seorang pengendara sepeda motor pembawa tas besar, yang ternyata kurir perusahaan jasa pengiriman barang sebelum masuk ke Polsek Bantar Bolang, Pemalang. (Foto: Liputan6.com/Polres Pemalang/Muhamad Ridlo)
Polisi menghentikan seorang pengendara sepeda motor pembawa tas besar, yang ternyata kurir perusahaan jasa pengiriman barang sebelum masuk ke Polsek Bantar Bolang, Pemalang. (Foto: Liputan6.com/Polres Pemalang/Muhamad Ridlo)

Jumat, 18 Mei 2018, puasa hari kedua, Aipda Edy Riyanto giliran berjaga di gerbang Markas Polsek Bantar Bolang, Pemalang. Tiap tamu diperiksa.

Sesuai standar pengamanan yang diterapkan Polri, Edy menyandang senapan api didampingi oleh Kepala Unit Provost Polsek Bantar Bolang, Aiptu Sunarta.

Sekitar pukul 09.00 WIB, tiba-tiba, satu sepeda motor berbelok ke gerbang markas Polsek. Dengan sigap, Edy pun menghentikan sepeda motor yang tampak membawa tas besar berwarna hitam.

Sang pengendara pun berhenti. Ia langsung memarkir sepeda motor di luar pintu gerbang.

Edy pun, dengan sikap waspada meminta agar sang pengendara sepeda motor memperlihatkan data dirinya dari jarak aman. Ia juga menanyakan isi tas dan keperluannya ke Polsek Bantarbolang.

Tenyata, setelah dicek orang tersebut merupakan agen kurir pengiriman paket sebuah perusahaan jasa pengiriman barang. Ia membawa sebuah barang paket untuk seseorang yang beralamat di asrama Polsek Bantarbolang.

"Anggota telah melakukan pemeriksaan terhadap paketan yang dikirim tersebut diketahui barang tersebut bukan barang yang membahayakan,” Kapolsek Bantarbolang AKP Sriyanto, menjelaskan.

Namun begitu, ia tetap mengapresiasi dan memberi support penuh kepada anggota kepolisian yang waspada usai serangan teroris di berbagai daerah. Memeriksa tamu adalah standar yang kini diberlakukan di tiap markas kepolisian.

"Saya menyampaikan kepada anggota agar tetap waspada dan berhati-hati saat bertugas, selalu periksa setiap tamu yang berkunjung ke Polsek," dia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya