Liputan6.com, Konawe Kepulauan - Hujan deras mengguyur wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra), sejak Jumat (22 Juni 2018) hingga Sabtu (23 Juni 2018). Dampaknya, banjir bandang sempat menerjang dua kabupaten di Sultra.
Dua kabupaten tersebut, yakni Buton Utara dan Konawe Kepulauan. Banjir bandang yang menerjang setinggi satu hingga 1,5 meter.
Awalnya, Jumat, 22 Juni 2018, banjir merendam wilayah Desa Wungkolo dan Lantilowo, Kabupaten Konawe Selatan. Hujan deras yang turun sejak Jumat malam, menyebabkan aliran kali meluap dan tak mampu menampung air hujan.
Advertisement
Baca Juga
Di wilayah ini, sembilan rumah terendam banjir. Namun, puluhan rumah lainnya memiliki kaki seperti panggung, sehingga air tidak sampai merembes masuk.
Hanya saja, sebuah jembatan penyeberangan di Desa Wungkolo, sempat putus setelah tergenang air hingga setinggi lutut. Warga sempat kesulitan melewati jalur karena air mencapai tinggi hingga satu meter.
Kepala BPBD Konawe Kepulauan, Awaluddin mengatakan banjir bandang di daerah tersebut tidak separah sebelumnya. Sebab, air deras dari sungai besar yang ada di wilayah itu hanya meluap sebentar lalu kembali surut. "Tapi, kami tetap siaga itu. Ada personel di lapangan dan tim reaksi cepat," ujarnya.
Â
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali, dan Sulsel di sini dan ikuti Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Non Stop hanya di liputan6.com.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
60 Rumah Terendam di Buton Utara
Adapun dua kecamatan di Buton Utara, terendam banjir. Di Kecamatan Kulisusu Utara, dua rumah hanyut hingga ke laut.
Banjir bandang melanda wilayah Buton Utara, Sabtu (23 Juni 2018) hingga Minggu (24/6/2018). Sebanyak 60 rumah di wilayah Desa Wantulasi, Kecamatan Wakorumba Utara.
Tidak hanya itu, jembatan yang menghubungkan desa dengan Ereke sebagai ibu kota kabupaten, terputus. Sejumlah akses bantuan yang dilalui relawan sempat tersendat.
Dampak lainnya, hingga Minggu sore, warga kekurangan air bersih. Banjir bandang merembes masuk hingga ke rumah warga yang masih mengandalkan sumur sebagai sumber air bersih.
Banjir bandang diketahui terjadi karena intensitas hujan yang tinggi. Alhasil, Sungai Wantulasi tidak mampu menyerap air yang menyebabkan banjir di daerah hilir.
Kepala BPBD Buton Utara, Yurif Halir mengatakan sejauh ini pihaknya berusaha menyiapkan sejumlah mobil tangki air bersih untuk warga. Jalan dan fasilitas umum yang rusak juga akan segera diperbaiki.
"Beruntung tidak ada korban jiwa. Sejauh ini masih aman," ujarnya.
Advertisement