Penangkapan Penjual Bubur Terduga Teroris Bikin Penasaran Warga Sukoharjo

Puluhan warga antusias menyaksikan penggeledahan di rumah terduga teroris di Purbayan, Sukoharjo, Jawa Tengah, oleh tim Densus 88 Antiteror.

diperbarui 28 Jun 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2018, 19:00 WIB
Penangkapan terduga teroris di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Puluhan warga antusias menyaksikan penggeledahan di rumah terduga teroris di Purbayan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (28/6/2018) siang. (Ari Purnomo/JawaPos.com)

Sukoharjo - Terduga teroris kembali ditangkap. Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror meringkus seorang terduga teroris berinisial U di kawasan Purbayan, Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (28/6/2018), siang tadi.

Terduga teroris yang kesehariannya diketahui berprofesi sebagai penjual bubur itu ditangkap usai salat zuhur di rumah kontrakannya di Dukuh Purbayan, RT 2 RW 2, Desa Purbayan, Kecamatan Baki.

Informasi yang diperoleh JawaPos.com dari Kades Purbayan, Budi Sriyanto, menyebutkan bahwa penangkapan terduga teroris dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB. "Warga itu ditangkap usai salat zuhur di rumahnya, kemudian dibawa oleh empat orang," ucap dia, saat ditemui di sekitar lokasi penangkapan.

Budi menambahkan, saat ditangkap, terduga teroris itu baru saja pulang berjualan bubur di daerah Tiara Ardi, Sukoharjo. Adapun Ketua RW, Suparjo Adi mengatakan bahwa terduga teroris tersebut sudah tinggal di rumah kontrakan lebih kurang tujuh bulan. Ia tinggal bersama keluarga yang terdiri dari istri dan anaknya.

Selama ini, U belum melaporkan diri kepada pihak RW. "Kalau lapor RT sudah, tapi belum lapor ke saya (RW). Kerja bakti di perkampungan pernah datang sekali, halalbihalal juga pernah datang kemarin," ungkapnya.

Selama tinggal di rumah kontrakan tersebut, U dan keluarga dikenal sangat tertutup. Bahkan, saat berada di dalam rumah pun jendela dan pintu rumahnya juga ditutup. Lantaran itulah, banyak warga yang kurang begitu mengenal pribadi dari pedagang bubur tersebut.

Sementara di lokasi, tim Densus 88 masih menggeledah rumah terduga teroris itu. Puluhan warga terlihat memadati sekitar lokasi penggeledahan.

Baca berita menarik dari JawaPos.com lain di sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Terduga Teroris di Cirebon Ditangkap Saat Sedang Bekerja

Terduga Teroris di Cirebon Ditangkap Densus 88 Saat Sedang Bekerja
Lokasi terduga teroris SAP asal Cirebon ditangkap Densus 88 Antiteror pada Sabtu (23/6/2018) akhir pekan. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Densus 88 Antiteror terus berupaya melumpuhkan teroris yang diduga akan melakukan berbagai aksi di Indonesia. Sebelumnya, Densus 88 juga menangkap teroris di dua daerah, yakni Depok dan Subang, Jawa Barat.

Tak hanya itu, pelumpuhan aksi terduga teroris juga kembali dilakukan di Cirebon, Jawa Barat. Di kawasan Tiga Berlian, Kota Cirebon, terduga teroris berinisial SAP (20) tersebut ditangkap saat tengah bekerja di sebuah dealer mobil.

Dari data yang didapat di lokasi penangkapan, SAP merupakan warga Blok Serang, RT 02 RW 03, Desa Krandon, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. SAP diketahui merupakan karyawan dealer PT Cinta Damai Putra Sejahtera.

SAP ditangkap Densus 88 Antiteror pada Sabtu, 23 Juni 2018, sekitar pukul 15.15 WIB.

"Baru tiga bulan bekerja di sini," ucap salah seorang petugas keamanan setempat, Maryono, Minggu, 24 Juni 2018, dikutip Liputan6.com.

Maryono mengaku tidak menyangka karyawan di tempatnya bekerja adalah salah seorang terduga teroris. Dia membeberkan, sebelum SAP tertangkap, sempat meminta izin untuk duduk di dekat pos satpam.

Maryono mengatakan pula, SAP sempat mengaku sedang menunggu temannya untuk menjemput. Namun, tak disangka, yang datang adalah anggota Densus 88.

"Langsung digeledah dan dibawa tidak tahu ke mana," sebut dia.

Maryono pun mengaku, setelah Densus 88 berhasil menangkap SAP, langsung mengamankan sejumlah barang bukti yang dibawa terduga teroris. Seperti tas berwarna hitam, sepeda motor merek Honda Beat, telepon seluler, obat-obatan, STNK, dompet, dan uang Rp 53.000 milik SAP.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya