Bangkai Hewan Misterius Hebohkan Warga Nias Barat

Warga Nias Barat tidak mengetahui jenis bangkai hewan besar berukuran sekitar 10 meter dan lebar 1,5 meter itu.

oleh Reza Efendi diperbarui 04 Jul 2018, 09:32 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2018, 09:32 WIB
Bangkai Hewan Misterius Hebohkan Warga Nias Barat
Bangkai Hewan Misterius Hebohkan Warga Nias Barat. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - Penemuan bangkai hewan berukuran besar di pinggir pantai membuat heboh warga Nias Barat. Bangkai tersebut pertama kali ditemukan warga Kecamatan Sirombu, Kabupaten Nias Barat, Pulau Nias, Sumatera Utara, Kamis, 28 Juni 2018.

Warga tidak mengetahui jenis bangkai hewan besar berukuran sekitar 10 meter dan lebar 1,5 meter itu. Bangkai itu langsung menjadi perhatian warga. Bahkan, foto-foto dan videonya sempat beredar.

Untuk memastikan bangkai hewan besar itu, tim ahli zoologi dari Kota Medan sudah dikirim ke Nias Barat untuk menelitinya. Seorang ahli zoologi bernama Erni Jumilawaty yang telah melihat video dan foto-foto menyatakan, hewan tersebut adalah seekor walrus.

Erni mengatakan, walrus berdomisili di daerah Antartika. Dia memperkirakan, walrus yang bangkainya ditemukan warga tersebut terpisah dari kelompok, kemudian terdampar ke Samudra Hindia menuju Kepulauan Nias.

"Hewan ini (walrus) khas dari Kutub Selatan Antartika. Diperkirakan terbawa arus laut dari Samudra Hindia menuju Kepulauan Nias," kata Erni kepada wartawan, Selasa, 3 Juli 2018.

Imbauan Menjauhi Bangkai

Bangkai Hewan Misterius Hebohkan Warga Nias Barat
Bangkai hewan misterius hebohkan warga Nias Barat. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Erni menyebut, saat pertama kali melihat video dan foto, dirinya memprediksi bangkai tersebut adalah ikan paus. Namun, setelah diperhatikannya lebih detail, ternyata bangkai hewan memiliki taring panjang.

"Setelah saya teliti lagi, ternyata kalau dari kelompok paus tidak memungkinkan, karena dari kepalanya sendiri, kepala paus cenderung smooth, sedangkan walrus tampak lebih menunjukkan ciri mamalianya dibandingkan paus," sebutnya.

Tidak hanya itu, Erni juga mengatakan, taring yang ditemukan pada bangkai ada dua taring di bagian mulut. Hal ini yang mendasarinya untuk cenderung menyatakan bangkai hewan adalah walrus dan bukan dari kelompok paus.

"Daerah Nias bukan tempat kelompok walrus tersebut. Menurut saya, karena daerah Nias merupakan laut lepas, saya sedikit curiga, memang bisa ditemukan di daerah Nias karena laut lepas, dan bisa didatangi banyak makhluk dari daerah lain," ia menerangkan.

Terkait penemuan bangkai, Erni mengimbau masyarakat di Nias Barat, tempat ditemukannya bangkai walrus, untuk menjauhinya. Ditakutkan, warga bisa terinfeksi penyakit yang dibawa walrus tersebut.

"Saya imbau jauhi hewan tersebut, karena bisa saja terinfeksi penyakit yang dibawa hewan yang telah mati itu, untuk antisipasi," Erni menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya