Yogyakarta - Suasana Titik Nol Kilometer Yogyakarta tampak berbeda dari biasanya. Bunyi gamelan terdengar bersahut-sahutan di salah satu sudut, membuat setiap pejalan kaki berhenti sejenak melihat kepiawaian para pemain gamelan membunyikan nada.
Tak terkecuali Jason (30). Pria asal Selandia Baru itu sedang menikmati sore di sepanjang Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, kemudian berhenti untuk melihat kerumunan dan ikut menyaksikannya.
"Ini sebenarnya pengalaman pertama saya mendengar musik seperti itu, karena saya juga baru pertama kali ke Indonesia, sebelumnya tidak tahu," ucap Jason ketika berbincang dengan KRjogja.com di sela-sela pertunjukan.
Advertisement
Ia mengatakan menyukai irama dari gamelan. Kendati, ia belum mau mencoba membunyikannya.
"Saya tidak bisa memainkannya, akan sumbang kalau saya bunyikan. Lebih baik dengarkan saja," pungkasnya sembari tertawa.
Adapun agenda Pupuh Tabuh itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) ke-23. Pupuh Tabuh adalah adu komposisi gamelan dengan format balungan antarkelompok.
YGF 23 turut menyajikan sejumlah kegiatan menarik guna melestarikan gamelan, seperti Gumunita Gangsa, Selasa (10/7/2018) di Museum Wayang Ukur, Tamansiswa mulai pukul 15.00-19.00 WIB, dengan Dr Raharja SSn MM sebagai narasumber.
Selanjutnya, Rabu (11/7/2018), Yogyakarta Gamelan Festival ke-23 menggelar loka karya Arsitektonik di Komunitas Gayam16, Mantrigawen, Yogyakarta, mulai pukul 15.00-17.00 WIB.
Baca berita menarik dari KRjogja.com lain di sini.
Saksikan video pilihan di bawah ini: