Tanjung Jabung Timur - Serangan buaya muara kembali terjadi di aliran Sungai Teluk Dawan, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Pada Sabtu, 7 Juli 2018, sekitar pukul 22.30 WIB, seekor buaya menerkam bocah kelas VI SD bernama Yadi Putra.
Bocah 12 tahun itu bahkan sempat diseret buaya sejauh 15 meter ke tengah sungai. Yadi akhirnya selamat berkat aksi heroik ibunya, Rasmi.
Perempuan berusia 37 tahun tersebut nekat berenang mengejar anaknya ke tengah Sungai Teluk Dawan tanpa takut serangan buaya lainnya. Setelah berhasil mengejar, Rasmi segera menarik Yadi ke tepi sungai.
Advertisement
Baca Juga
"Ibunya yang pertama tahu kejadian itu. Dia langsung terjun ke sungai, kemudian membawa Yadi ke tepi," ucap Usman, ayah Yadi, dikutip JawaPos.com, Senin, 9 Juli 2018.
Kejadian tersebut, jelas Usman, bermula saat Yadi hendak mengambil air untuk menyiram bunga di sekitar rumahnya. Karena sudah di atas jam 10 malam, kondisi tepi sungai di belakang rumahnya itu cukup gelap.
Tanpa sadar, Yadi menjadi incaran buaya muara di sungai tersebut. Belum sempat mengambil air, Yadi diterkam buaya dan dibawa ke tengah sungai.
Hingga kemarin, Yadi masih dirawat di RSUD Nurdin Hamzah Muara Sabak. Foto-foto tentang kondisi bocah itu pun sudah mulai bertebaran di media sosial.
Lengan kirinya tampak dibalut karena luka gigitan buaya. Sedangkan di tangan kanannya tertancap jarum infus. Polisi, kerabat, dan sejumlah warga setempat juga tampak berada di rumah sakit untuk melihat kondisinya.
Kapolsek Muara Sabak Barat, Ipda Ika Widyatmiko saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa itu. Dia juga menjelaskan bahwa di aliran Teluk Dawan memang rentan terjadi konflik manusia dengan buaya muara.
Sebab, kawasan tersebut merupakan habitat buaya muara. "Kerap kali terjadi warga diterkam buaya," ungkapnya.
Baca berita menarik dari JawaPos.com lain di sini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Buaya Muara Seret Wanita yang Mencuci di Sungai
Sebelumnya, nasib nahas dialami Desimawati Halawa. Wanita itu kehilangan nyawa setelah diseret oleh seekor buaya muara. Kejadian itu berlangsung di Dusun Simpang Bambu, Desa Sunduton Tigo, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Minggu, 27 Mei 2018.
Peristiwa itu berawal ketika Desi bersama tiga keponakannya mencuci pakaian di Sungai Kunkun. Sungai tersebut letaknya tidak jauh dari rumahnya sekitar pukul 09.00 WIB. Saat sedang asyik mencuci, tiba-tiba seekor buaya muncul.
"Kaki korban langsung diseret buaya ke arah sungai," kata Kapolres Mandailing Natal AKBP Irsan Sinuhaji, Senin sore, 28 Mei 2018, dikutip JawaPos.com.
Saat buaya menarik kakinya, Desi sempat minta tolong. Namun, buaya itu membawa Desi ke dalam sungai. Melihat peristiwa itu, keponakan Desi yang ikut bersamanya langsung bergegas kembali ke rumah.
Ia melaporkan apa yang dialammi bibinya kepada pamannya. Masyarakat yang mengetahui kejadian itu pun langsung membuat laporan kepada polisi. Mendapatkan laporan dari warga, personel Polsek Natal langsung bergerak ke lokasi kejadian. Setibanya di lokasi, warga bersama polisi menyusuri sungai untuk mencari jasad Desi.
Sekitar pukul 15.45 WIB, jasad Desi ditemukan warga. Lokasinya tidak jauh dari tempat Desi digigit buaya. Jasad korban ditemukan di dasar sungai sedalam 1,5 meter. "Jasad korban dievakuasi petugas kita dan masyarakat ke rumah keluarganya di Dusun Bulung Gadung," katanya.
Dari hasil pemeriksaan, Desi menderita luka sobek hampir di sekujur tubuhnya. Di antaranya, bagian paha, lutut, pinggang, dada, dan pergelangan kaki. Desi pun dimakamkan, Senin sore, 28 Mei 2018.
"Kita sudah berkoordinasi dengan BBKSDA dan sudah menjelaskan kronologi singkat kejadian. Untuk tindak lanjut penanganan, buaya tersebut belum ditemukan sampai saat ini," pungkasnya.
Advertisement