Lumba-Lumba Hitam Mati dengan Luka Cakaran di Perairan Singkil

Awalnya, warga mengira lumba-lumba hitam itu adalah paus yang belakangan sering ditemukan terdampar di Aceh.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jul 2018, 08:31 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2018, 08:31 WIB
Lumba-Lumba Ditemukan Mati di Brasil
Seekor lumba-lumba abu-abu ditemukan mati mengapung di Teluk Sepetiba, 72 kilometer dari Rio de Janeiro, Brasil, Kamis (11/1). Jumlah kematian hewan mamalia ini mencapai 10 persen dari total populasi lumba-lumba yang hidup di kawasan itu. (AP/Leo Correa)

Liputan6.com, Singkil - Warga menemukan lumba-lumba mati yang terdampar di perairan Pantai Seragihan, Kecamatan Singkil Utara di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Konservasi wilayah 18 Aceh Singkil, Sutikno mengatakan lumba-lumba hitam yang sudah membusuk itu panjangnya 4 meter dan diperkirakan beratnya satu ton.

Ia memperkirakan lumba-lumba itu sudah mati sejak 11 hari lalu. Ia juga menyampaikan, lumba-lumba juga termasuk hewan yang dilindungi sehingga perlu sekali perhatian khusus.

"Melihat tanda-tanda luka fisik pada bagian tubuhnya seperti cakaran, hewan laut yang belum diketahui jenis kelaminnya ini mati karena bertarung dengan hewan lainnya," ungkap Sutikno di Singkil, Senin, 16 Juli 2018, dilansir Antara.

Jadi, lanjutnya, setelah ditinjau ke lapangan, pihaknya memutuskan mamalia itu dibiarkan membusuk secara ekologi, seperti dimakan biawak, burung, atau lainnya. Apalagi, lokasi bangkai lumba-lumba itu jauh dari permukiman warga, sehingga tidak mengganggu lingkungan sosial.

"Lokasi ditemukan juga jauh berkisar 10 kilometer dari permukiman warga, dan lokasi yang dilalui harus berjalan kaki atau motor, karena untuk roda empat sukar dilalui," ujarnya.

Sebelumnya warga Gosong Telaga yang menemukan hewan laut itu pada Minggu, 15 Juli lalu, menduga hewan yang terdampar adalah ikan paus. Namun, setelah ditinjau pihak BKSDA, ternyata lumba-lumba.

"Kematian hewan ini juga diperkirakan dari laut dan terdampar ke pantai karena melihat kondisi bangkai sudah sangat bau dan melunak," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya