Liputan6.com, Tanjungpinang - Aksi bunuh diri yang terjadi dalam beberapa hari ini mengkhawatirkan warga Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Dalam tiga hari ini, udah dua pria gantung diri.
"Ini ada apa. Kenapa begitu mudah orang bunuh diri. Kami jadi khawatir," kata salah seorang warga Tanjungpinang, Lina, di Tanjungpinang, Rabu, 5 September 2018, dilansir Antara.
Salah satu pelaku bunuh diri adalah pemilik Kafe Beranda berinisial AJ (33). Lina tidak menyangka AJ yang selama tampak menjalani kehidupannya dengan bahagia mengakhiri hidupnya Selasa pagi, 4 September 2018, dengan cara yang tidak wajar di tempat usahanya.
Advertisement
"Saya pernah ke kafe itu. Pemilik kafenya tampak happy, tetapi kenapa mengakhiri hidupnya dengan gantung diri," ujarnya mempertanyakan.
Baca Juga
Hal senada dikatakan Adit, salah seorang warga Tanjungpinang. Warga setempat banyak yang merasa khawatir dengan aksi bunuh diri, mengingat dalam tiga hari ini sudah dua orang meninggal dunia dengan cara gantung diri.
Menanggapi permasalahan itu, Ketua Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau (LAM Kepri) Abdul Razak mengatakan, bunuh diri merupakan cara sesat seharusnya tidak dilakukan.
"Ini cara sesat yang mendahului takdir. Tentu dilarang agama," katanya.
Razak mengatakan cara yang paling baik untuk mencegah agar kasus serupa tidak terjadi lagi, yakni memperkuat iman dan takwa kepada Sang Pencipta. Ketika dihadapkan permasalahan yang sulit diselesaikan, jalan terbaik adalah berusaha dan berdoa, bukan lari dari permasalahan tersebut dengan cara gantung diri.
"Tidak ada permasalahan yang tidak dapat dipecahkan, pasti ada solusi, ada jalan keluar. Maka yang harus dilakukan berusaha dan berdoa," ujarnya pula.
Saksikan video pilihan berikut ini: