Liputan6.com, Riau - Aksi saling rebutan senjata antara perampok dan polisi di Desa Gunung Sahilan, Kampar, Riau, sempat membuat warga sekitar kaget.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Hadi Poerwanto mengatakan, saat itu anggotanya tengah mendalami kasus perampokan alat berat perusahaan, khususnya perangkat komputer. Salah satu perampok, Suriman berupaya merebut senjata api petugas saat diminta menunjukkan lokasi persembunyian komplotannya.
"Ketika dibawa untuk menjemput pelaku lain, dia melawan dan berusaha merebut senjata. Tembakan terukur akhirnya kami lakukan," kata Kombes Hadi, Kamis (6/9/2018).
Advertisement
Baca Juga
Hadi melanjutkan, penangkapan Suriman berdasarkan laporan polisi pada 27 Juli 2018. Kala itu, Suriman beraksi di kebun KKPA PT IIS Afdeling IV Blok D 01 K, Desa Tanjung Pauh, Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuansing, Riau. Suriman beraksi bersama dua rekannya, Misran Makmur dan Suryadi Syaputra. Keduanya ditangkap di lokasi berbeda.
Hadi menambahkan, dalam setiap aksinya, ketiga pelaku tidak segan melukai korbannya. Pelaku Suriman juga selalu membawa senjata api. Ketiga perampok sudah enam kali beraksi di lokasi berbeda. Sementara, Suriman merupakan residivis pencurian kendaraan bermotor.
"Suriman yang ditangkap pertama kali. Ngakunya menyesal, dulu juga menyesal," ucap Hadi.
"Baru satu kali ini bang untuk membiayai kebutuhan hidup," Fajar berkilah.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto menjelaskan, dalam aksinya yang terakhir, ketiga pelaku melumpuhkan petugas jaga dengan todongan senjata api. Mereka lalu memukuli dan mengikat petugas jada, sebelum mempreteli perangkat komputer.
Sejauh ini, penyidik sudah menyita beberapa telepon genggam diduga hasil kejahatan, obeng, kunci pas, senter, dan senapan angin. Namun untuk senjata api, penyidik masih mencarinya. Kini, penyidik masih mencari keberadaan penadah hasil kejahatan ketiganya.
"Untuk barang bukti komputer itu tidak ditemukan lagi. Sudah dijual Rp 90 juta," kata Sunarto.
Saksikan video pilihan berikut ini: