Buntut Insiden Tembok Sekolah Roboh yang Renggut 2 Korban Jiwa

Insiden tembok sekolah roboh di SDN 141 Kota Pekanbaru di pagi hari meninggalkan duka yang teramat dalam.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Nov 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2018, 15:00 WIB
Tembok Sekolah Roboh
Polisi akan mengusut tuntas insiden tembok sekolah roboh di SDN 141 Kota Pekanbaru yang renggut dua korban jiwa. (Liputan6.com/ M Syukur).

Liputan6.com, Pekanbaru - Buntut dari insiden tembok sekolah roboh di SDN 141 Kota Pekanbaru, pemkot setempat akan melakukan evaluasi menyeluruh gedung-gedung sekolah di ibukota Provinsi Riau itu.

"Kita turunkan tim survei untuk memeriksa langsung seluruh gedung sekolah di Pekanbaru. Kita tidak ingin insiden yang sama terulang kembali," kata Kepala Disdik Pekanbaru, Abdul Jamal di Pekanbaru, Kamis (15/11/2018), seperti dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan insiden ambruknya pagar beton SD Negeri 141 yang berlokasi di Jalan Abidin, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, Rabu (14/11) tersebut merupakan musibah yang menjadi pelajaran penting bagi Pemkot Pekanbaru.

Dalam insiden itu, seorang siswa SD Negeri 141 bernama William Malaeki (7) meninggal dunia. Siswa kelas V tersebut sempat kritis beberapa jam sebelum menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.

Korban lainnya Yanitra Octavizolli. Perempuan 17 tahun itu merupakan siswa SMA Negeri 14 yang meninggal di tempat usai mengantar adiknya ke SD Negeri 141 Pekanbaru.

Jamal mengemukakan jika dirinya telah mendapat laporan terkait kondisi pagar yang mulai miring sebelum pagar setinggi dua meter dan sepanjang lebih dari enam meter itu roboh pagi itu, pukul 07.00 WIB.

Bahkan, dia menegaskan pihaknya telah menganggarkan perbaikan pagar tersebut pada APBD 2019. Namun, sebelum rencana perbaikan itu terealisasi, pagar itu justru roboh dan menyebabkan dua korban jiwa.

Lebih jauh, ia menerangkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Pekanbaru guna memantau seluruh gedung, termasuk pagar sekolah di kota berjuluk Madani tersebut guna menghindari kejadian serupa terulang kembali.

Dia mengakui bahwa saat ini cukup banyak bangunan sekolah di kota itu yang sudah mulai tua dan bersentuhan langsung dengan fasilitas umum.

"Bangunan juga banyak yang sudah tua. Kita survey semuanya, terutama sekolah yang bersentuhan dangan fasilitas umum seperti pagar beton yang berbatasan langsung dengan jalan," tambahnya.

Sementara itu, Kepolisian Resor Kota Pekanbaru menyatakan tengah menyelidiki dugaan unsur pidana dalam insiden robohnya tembok Sekolah Dasar Negeri 141 Kecamatan Bukit Raya yang menyebabkan seorang siswa warga meninggal dunia, dan dua siswa mengalami luka-luka dimana satu diantaranya tengah kritis dan mendapat perawatan intensif.

"Apakah perbuatan ini melawan hukum atau ada unsur kesengajaan atau kelalaian, biarkan proses penyelidikan yang bekerja," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto di tempat kejadian.

Ia menjelaskan jajarannya masih terus berupaya mengumpulkan keterangan dan menyita sejumlah barang bukti termasuk lima unit sepeda motor yang turut tertimpa tembok setinggi dua meter dan sepanjang enam meter tersebut.

Selain itu, dia juga menyebutkan jajarannya turut terus mengumpulkan keterangan para saksi mata dalam insiden memilukan yang terjadi pukul 07.00 WIB tersebut.

"Sekarang terlalu dini kita menyimpulkan siapa yang bertanggung jawab (dalam insiden ini)," ujarnya menambahkan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya