Drama Mengharukan Kelahiran Bayi Kembar Tiga Asal Solo

Tangis haru Trianto dan Esti Muryani tak terbendung saat menjelaskan tentang kelahiran ketiga bayi kembar mereka.

diperbarui 20 Nov 2018, 18:01 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2018, 18:01 WIB
Bayi Kembar Tiga Terlahir di RS PKU Muhammadiyah Solo
Ibu bayi kembar tiga Esti Muryani menggendong salah satu bayinya didamping suami, Trianto, di Ruang Anisa RS PKU Muhammadiyah Solo, Senin (19/11 - 2018). (Solopos/Ratih Kartika)

Solo - Proses kelahiran bayi merupakan proses yang menakjubkan, apalagi jika bayi yang dilahirkan berjumlah lebih dari satu. Bayi kembar tiga terlahir di RS PKU Muhammadiyah Solo, Senin, 19 November 2018.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, ketiga anak pasangan Trianto (31) dan Esti Muryani (30) warga Desa Pancuran Kelurahan Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, itu lahir melalui operasi sesar.

Direktur RS PKU Muhammadiyah Solo, Mardiatmo, menjelaskan proses kehamilan sang ibu bayi triplet terjadi secara alamiah. Dia menjelaskan anak pertama lahir pukul 07.18 WIB dengan berat 2, 890 kg panjang 49 cm, dan lingkar kepala 34 cm. Saat ini, sang bayi perempuan itu kondisinya sehat dan dirawat bersama ibunya.

Sedangkan, anak kedua laki-laki lahir pada pukul 07.18 WIB dengan berat badan 2,330 kg, panjang 47 cm, dan lingkar kepala 33,5 cm yang kini berada di ruang NICU untuk mendapatkan perawatan pemulihan kondisi berat badan.

"Anak ketiga laki-laki lahir pada pukul 07.19 WIB dengan berat badan 1,910 kg dengan panjang 47 cm dan lingkar kepala 31,5 cm yang saat ini berada di ruang NICU untuk pemulihan berat badan. Semuanya dalam kondisi sehat," urai Mardiatmo.

Sementara itu, tangis haru Trianto dan Esti Muryani tak terbendung saat menjelaskan tentang kelahiran ketiga bayi kembar mereka.

Ibu bayi kembar tiga, Esti Muryani, menceritakan pada awal kehamilannya diketahui ada dua kantong janin. Kemudian setelah diperiksakan lagi, ternyata ada tiga kantong janin saat USG. Mengetahui hal itu, Esti kaget sampai salah menghadap kiblat saat mampir salat di mesjid sepulang dari dokter.

"Bahagia iya khawatir juga iya. Saya bisa berjalan 9 bulan penuh untuk anak pertama. Saya enggak bisa mempertahankan sampai 9 bulan (anak kembar tiga)," kata dia.

Esti pun sudah menyiapkan enam nama untuk bayi kembarnya, tiga nama laki-laki dan tiga nama perempuan. "Enam nama sudah disiapkan, karena siapa tahu laki-laki semua atau perempuan semua. Tapi Alhamdulillah dua laki-laki satu perempuan. Ada nama Rosyid di ketiga anak saya. Dari keluarga banyak yang kembar juga," kata Esti.

Perempuan yang bekerja di BMT Bina Insan Mandiri itu menambahkan saat mengandung anak pertama sehat sampai berusia 9 bulan dan bisa bekerja di kantor dan melakukan aktivitas rumah tangga sehari-hari.

Akan tetapi, saat hamil anak kembar tiga dia mengaku pada usia kandungan berusia 7,5 bulan sampai 8 bulan hanya bisa beraktivitas untuk bekerja di kantor sedangkan pekerjaan rumah dikerjakan suaminya.

Esti mengungkapkan dirinya dan suami memang ingin memiliki banyak anak, meski tak terpikir bakal melahirkan tiga bayi sekaligus.

"Setelah menikah, suami saya tanya, mau punya anak berapa, dia jawab mau punya anak lima. Tapi kemudian saya (ragu) apa bisa punya anak lima kalau umur saya sudah 30 tahun. Tapi ini Alhamdulillah sudah (empat) anak," jelas Esti sambil tersenyum.

Trianto menjelaskan saat sang istri mengandung ketiga janin, anak pertama mereka yang berusia 4,5 tahun pernah bilang bakal punya adik kembar tiga, satu perempuan dan dua laki-laki.

"Kami tidak bisa berkata-kata, karena itu adalah kuasa Allah. (Kami) berterima kasih kepada semua dokter maupun para ahli, terutama dokter-dokter yang telah mengambil (membantu persalinan) bayi dan merawat anak kami. Kami selaku orang tua mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen," Trianto menandaskan.

 

Baca berita menarik lainnya di Solopos.com.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya