Saat Macan Tutul di Lereng Gunung Lawu Belajar Berburu

Macan tutul dengan berat sekitar 30 kg masuk perangkap yang dipasang BKSDA di wilayah lereng Gunung Lawu, setelah sebelumnya pihaknya mendapatkan keluhan warga, bahwa sudah puluhan ekor kambing milik mereka dimakan hewan buas itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Des 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 23 Des 2018, 09:00 WIB
Ilustrasi macan tutul (iStock)
Ilustrasi macan tutul (iStock)

Liputan6.com, Solo - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengamankan seekor macan tutul betina asal hutan Gunung Lawu yang masuk perangkap di Desa Wonorejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu 22 Desember 2018.

Kepala Resor Konservasi BKSDA Wilayah Karanganyar, Sumiyarno mengatakan, macan tutul berusia sekitar 2,5 tahun itu, kini dibawa dengan mobil khusus ke Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo.

Ia mengatakan, dalam membawa macan tutul tersebut membutuhkan waktu sekitar satu jam dari lokasi temuan ke TSTJ Solo. Selama perjalanan, macan dibius dengan dosis rendah oleh tim dokter.

Macan tutul berat sekitar 30 kg masuk perangkap yang dipasang BKSDA di wilayah lereng Gunung Lawu. Sebelumnya pihaknya mendapatkan keluhan warga, bahwa puluhan ekor kambing milik mereka dimakan hewan buas itu. Pihaknya menduga populasi macan tutul di Gunung Lawu masih banyak.

Hal itu, kata dia, dapat dilihat dari usia macan yang sudah beranjak dewasa.

Ia memperkirakan macan itu sedang masa belajar mencari makan sendiri ketika masuk perangkap.

"Macan itu dititipkan ke TSTJ Solo untuk menjalani pemeriksaan tim dokter. Jika kondisi sudah baik nanti dilaporkan ke BKSDA Jateng, apakah akan dilepas kembali atau tidak," kata Sumiyarno dilansir Antara.

Ia mengharapkan kondisi macan tutul setelah dikarantina semakin baik atau pulih agar bisa dilepas kembali ke alam bebas.

Setelah mendapat laporan dari warga tentang kedatangan macan tutul ke pemukiman dan memakan kambing mereka, pihaknya kemudian memasang perangkap di tiga tempat di kawasan lereng Gunung Lawu.

Petugas dokter TSTJ Solo, Nuraini, mengatakan kondisi fisik macan tutul yang masuk perangkap tersebut sehat.

Oleh karena efek obat bius terhadap macan itu cepat hilang, katanya, hal itu menyulitkan petugas memindahkan satwa tersebut ke kandang karantina di STTJ Solo.

Ia mengatakan macan akan berada di karantina selama sepekan. Selanjutnya, setelah dicek kembali kondisi fisiknya akan diputuskan apakah akan dilepas kembali atau tetap di TSTJ.

"Macan tutul selama dikarantina akan diberi makan daging sapi dan ayam," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya