Liputan6.com, Bengkalis - Bayi berusia 10 bulan itu tak henti-hentinya menangis di pelukan ibunya. Sang ibu, Mariani berusaha menenangkan sembari duduk di teras sekolah di Desa Sei Injab, Kelurahan Terkul, Kecamatan Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
Mariani sesekali berdiri sambil mengelus kepala anaknya agar tenang. Sudah beberapa hari Nanda demam, diduga terpapar kabut asap kebakaran lahan yang melanda Rupat sejak akhir Januari.
"Sekarang mulai reda asapnya, tapi ada pula jerebu (debu) jalanan, cuacanya juga panas. Kasihan anak saya," kata Mariani menunggu giliran anaknya diperiksa di posko kesehatan, Jumat 1 Februari 2019.
Advertisement
Baca Juga
Tak lama setelah itu, Mariani ditemani petugas masuk ke tenda kesehatan yang didirikan PT Sumatera Riang Lestari (SRL) itu. Satu-satunya posko kesehatan di daerah itu, karena pemerintah setempat masih mengandalkan Puskesmas atau klinik kesehatan lainnya.
Di dalam tenda, sudah menunggu dr Yessica Febriany. Dengan lembut Yessica memeriksa kepala dan badan Nanda memakai alat kesehatan. Sejurus kemudian, dia mengambil beberapa obat dengan harapan Nanda bisa sembuh dari demamnya.
"Posko ini baru dibuka sehari, kemarin sifatnya keliling saja memeriksa 40 petugas di lokasi kebakaran lahan," kata Yessica.
Usai Nanda, giliran bayi-bayi lainnya masuk dengan keluhan sama. Berikutnya ada pula para wanita lanjut usia, kakek dan remaja hingga pemuda memeriksakan kesehatan kepada dokter cantik itu.
Rata-rata keluhannya sama, yaitu terpapar kabut asap sehingga ada yang menderita inspeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Ada pula yang pilek dan demam karena cuaca terik yang kapan saja bisa memicu kembali kebakaran dan kabut asap.
"Untuk itu dianjurkan kepada ibu-ibu, orang tua dan anak-anak membatasi aktivitas di luar. Ini kabarnya masih ada kebakaran sehingga berpotensi memicu kabut asap lagi," terang Yessica.
Saran Dokter Yessica
Kepada masyarakat, Yessica juga menyarankan memperbanyak konsumsi sayur hijau dan meminum air putih karena daya tahan tubuh menurun akibat teriknya cuaca. Memakai masker juga dianjurkan apabila kabut asap datang lagi, meskipun tipis.
Sejauh ini, sudah ada ratusan orang diperiksa Yessica. Untuk penyakit ISPA dia menyebut banyak diderita orang tua karena banyak beraktivitas di luar selama terjadi kabut asap.
"Ini gratis, ada juga masker yang disebarkan, sudah ribuan. Ada juga ke sekolah-sekolah," sebut Yessica.
Khusus suplemen dan vitamin, Yessica menyebut lebih banyak dibagikan kepada petugas pemadam yang sudah berminggu-minggu di lokasi. Hal ini sangat penting untuk menjaga daya tahan pemadam selama berhadapan dengan api serta asap.
Menurut Yessica, petugas di lokasi kebakaran lahan lebih banyak menghirup kabut dengan kandungan pencemaran lebih tinggi. Panasnya lokasi akibat bara hasil pemadaman juga berpangaruh pada stamina.
"Makanya yang dibutuhkan itu suplemen dan vitamin sebagai penambah daya tahan tubuh," ucapnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement