Satu Juta Ton Kelapa Sawit di Riau Siap Diolah Jadi Avtur

Satu juta ton kelapa sawit di Pulau Sumatera, khususnya Provinsi Riau, setiap tahunnya bakal diolah menjadi bahan bakar minyak untuk pesawat, avtur.

oleh M Syukur diperbarui 21 Mar 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2019, 18:00 WIB
Buah kelapa sawit
Buah kelapa sawit. (iStockphoto)

Liputan6.com, Pekanbaru- Satu juta ton kelapa sawit di Pulau Sumatera, khususnya Provinsi Riau, setiap tahunnya bakal diolah menjadi avtur. Pengelolaan dilakukan kilang PT Pertamina di Kota Dumai.

Sebagai penyedia buah kelapa sawit, Pertamina menggandeng dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya, PT Perkebunan Nusantara 3 dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Menteri BUMN Rini Soemarno menyaksikan Memorandum of Understanding ketiga perusahaan di Hotel Aryaduta Pekanbaru.

"Avtur merupakan produk utama. PTPN dan RNI tidak hanya suplai kelapa sawit dari kebun mereka, tapi juga plasma milik masyarakat," kata Rini, Selasa (19/3/2019).

Rini menerangkan, kerjasama tiga BUMN ini merupakan dorongan dari pemerintah untuk menciptakan energi baru terbarukan. Riau dijadikan tempat pengolahan karena punya potensi sawit besar.

"Kita ingin memanfaatkan energi terbarukan di Riau, ini juga dorongan kepada perusahaan BUMN yang ada untuk bersinergi di Indonesia," sebut Rini.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menyebut, kelapa sawit Indonesia ditolak berbagai negara di Eropa. Namun hal itu menjadi peluang bagi kepala sawit di Riau agar dimanfaatkan menjadi sumber energi baru terbarukan.

"Sumatera dianugerahi sawit sebagai bio energi, mengolah sawit menjadi avtur, salah satunya akan dilakukan di kilang minyak Kota Dumai," kata Nicke.

Meningkat Tiap Tahun

Buah kelapa sawit.
Buah kelapa sawit. (iStockphoto)

Sementara menurut Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko PT Pertamina, Heru Setiawan, kuantitas pemanfaatan sawit menjadi Avtur akan ditingkatkan tiap tahunnya.

"Target awal 1 juta ton, berikutnya ditingkatkan 5 juta ton dan ditingkatkan lagi hingga 15 ton per tahun," kata Heru.

Tidak hanya Dumai, tambah Heru, kilang Plaju di Palembang dan Cilacap nantinya juga difungsikan mengolah sawit menjadi avtur dan produk lainnya.

Di sisi lain, Menteri Rini Soemarno juga mengapresiasi kerjasama PT Pelabuhan Indonesia I dengan BUMN lainnya dalam pembuatan kapal tunda. Rini berharap kedepannya kerjasama antar BUMN terjalin dengan baik.

Rini juga memuji kelas kreatif BUMN 2019 yang dilakukan PT Pelabuhan Indonesia I atau Pelindob di hotel tersebut. Kegiatan ini disebut Rini bisa meningkatkan kompetensi karyawan BUMN menghadapi persaingan global.

"Kelas kreatif merupakan program BUMN Berbagi dan BUMN Hadir Untuk Negeri. BUMN harus bisa berbagi dengan masyarakat dan menciptakan program-program yang bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat," sebut Rini.

RINI berharap Pelindo I dengan Kelas kreatif BUMN bisa membantu masyarakat belajar hal-hal baru dalam memulai usaha. Kegiatan ini diharapnya bisa meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya