Aksi Iseng 2 Pria Sidrap Taruhan Pilpres Pakai Lahan Kosong Milik Desa

Kedua pria itu memiliki alasan yang mengharukan melakukan aksi iseng jelang Pilpres tersebut. Apa itu?

oleh Fauzan diperbarui 16 Apr 2019, 06:36 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2019, 06:36 WIB
Dua pria Sidrap taruhan pilpres (Facebook/Istimewa)
Dua pria Sidrap taruhan pilpres (Facebook/Istimewa)

Liputan6.com, Sidrap - Sebuah foto kuitansi perjanjian dengan latar dua pria yang sedang bersalaman tengah viral di Facebook sejak Senin, 15 April 2019. Bagaimana tidak, kuitansi itu ternyata berisi taruhan pada Pilpres tahun ini. Pemenangnya nanti akan mendapatkan tanah seluas 1 hektare.

Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, kedua pria itu adalah Henrik Arhadi dan Muhammad Azis, mereka merupakan warga Kelurahan Empagae, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan. Tanah yang mereka jadikan bahan taruhan pun adalah sebidang tanah yang berada di sebelah utara Puskesmas Empagae.

Dalam kuitansi itu dituliskan bahwa Henrik Arhadi menjadi pendukung calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo sementara Muhammad Azis menjadi pendukung calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat tentang jumlah suara Pilpres menjadi rujukan mereka untuk menentukan siapa yang menjadi pemenangnya.

"Iya betul, itu saya dengan om saya. Tanahnya itu tidak jauh dari rumah saya," kata Henrik Arhadi saat dikonfirmasi, Senin, 15 April 2019, malam.

Henrik mengaku bahwa dirinya tidak pernah mengira foto tersebut akan menjadi perhatian publik dan viral di media sosial. "Saya juga kaget tadi sore ternyata sudah heboh dan viral di FB padahal baru di-upload pagi," dia menerangkan. 

Usut punya usut ternyata taruhan kedua pria yang bekerja sebagai petani itu hanyalah iseng belaka. Taruhan mereka adalah bentuk protes lantaran tanah yang mereka jadikan bahan taruhan itu adalah lapangan yang tidak terurus selama bertahun-tahun.

"Itu lapangan milik (Pemerintah) Desa, tidak pernah diurus selama 10 tahun lebih," ungkapnya.

Henrik menceritakan jika dulunya lapangan tersebut sering digunakan oleh warga desa untuk bermain sepak bola. Namun, kini lapangan itu hanya menjadi tempat untuk mengembala hewan ternak.

"Waktu saya kecil banyak orang main bola di sini," ucapnya.

Henrik pun berharap siapa pun pemenang pada Pilpres kali ini, lapangan tersebut mendapat perhatian dari pemerintah. Jika perlu, ada biaya khusus yang dialokasikan untuk perawatan lapangan tersebut.

"Siapa pun yang terpilih nanti semoga bisa perbaiki itu lapangan, supaya kembali menjadi temapt berolahraga dan pusat aktivitas warga," harapnya.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya