Alquran Tertua Se-Asia Tenggara di Masjid Agung Palembang

Masjid Agung Palembang bersama tiga perpustakaan lokal memamerkan naskah Alquran tertua.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Apr 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2019, 19:00 WIB
Masjid Agung Palembang
Foto: Ahmad Ibo/ Liputan6.com.

Liputan6.com, Palembang - Masjid Agung Palembang bersama tiga perpustakaan lokal memamerkan naskah Alquran tertua di Asia Tenggara yang berusia 171 tahun.

Kemas Andi Syarifuddin, seorang peneliti Alquran, Senin (22/4/2019) mengatakan, dahulu Palembang menjadi kota pertama yang mencetak Alquran di kawasan Asia Tenggara tahun 1848.

"Pencetakannya pakai teknologi cetak-batu (litografi) yakni teknik cetak menggunakan rangkaian huruf terbuat dari logam," ujar Kemas Andi dikutip Antara.

Menurutnya Alquran tertua tersebut merupakan koleksi pribadi Abdul Azim Amin, namun orang yang bertanggung jawab atas penerbitan Al Quran itu ialah Kemas Haji Muhamad Azhari (1811-1874) saat pencetakan pertama di Kampung Demang Jayalaksana 3 Ulu Palembang.

Tenaga pencetaknya saat itu Ibrahim bin Husin asal Singapura, merupakan murid Abdullah bin Abdulkadir Muhsyi.

Berdasarkan keterangan tertulis pada mushaf, Alquran tersebut selesai dicetak pada 21 Agustus 1848 dengan hasil sebanyak 105 eksemplar.

"Hanya ada dua eksemplar yang masih dapat ditemukan di Palembang saat ini, pertama koleksi pribadi Abdul Azim Amin dan kedua koleksi Museum Sultan Mahmud Badaruddin II," jelas Kemas Andi.

Alquran tertua di Asia Tenggara itu dipamerkan bersama puluhan naskah-naskah kuno pada Pekan Pustaka yang menyajikan perkembangan literasi di Palembang dari waktu ke waktu.

Pekan pustaka berlangsung 21-28 April 2019 di Lantai 3 Perpustakaan Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayowikramo atau Masjid Agung Palembang, dibuka mulai pukul 09.00-17.00 WIB dan gratis terbuka untuk umum.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya