Pengusaha Kuliner Solo Dilarang Naikkan Harga Semena-mena Selama Lebaran

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan kenaikan harga yang tidak wajar akan mencoreng Kota Bengawan sebagai salah satu destinasi kuliner populer di Indonesia.

diperbarui 23 Mei 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2019, 14:00 WIB
Siap-siap, Tengkleng Solo Dibagi Gratis di Kampung Jokowi
Tengkleng adalah makanan olahan tulang kambing khas Solo.

Solo - Pemerintah Kota Solo meminta pengusaha rumah makan dan restoran memasang daftar harga atau price list untuk menghindari kenaikan harga tidak wajar pada momen puasa dan Lebaran. Terlebih pada momen libur Lebaran banyak warga berburu wisata kuliner.

Kabid Pengembangan Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Kristiana, mengatakan imbauan tersebut bakal diterbitkan dalam waktu dekat.

"Kalau kami lihat, masih ada pengusaha kuliner yang ingin mengambil untung lebih di momen tertentu seperti Lebaran. Kami dengan Dinas Pariwisata (Dispar) akan meminta mereka menghindari praktik tersebut. Pasang daftar harga dan wajar," kata dia, Rabu, 22 Mei 2019.

Apabila setelah imbauan beredar, pengusaha tersebut masih menaikkan harga dengan tidak wajar, pihaknya tak segan memberi pembinaan dan peringatan.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan kenaikan harga yang tidak wajar akan mencoreng Kota Bengawan sebagai salah satu destinasi kuliner populer di Indonesia.

Rudy, sapaan akrabnya, menyadari jika Lebaran adalah masa panen bagi pengusaha kuliner. Namun, dia meminta agar mereka tidak memanfaatkan momen setahun sekali tersebut dengan semena-mena.

"Jangan sampai tahu ada tamu dari luar kota langsung menaikkan harga. Enggak boleh itu, apalagi sampai ada yang bilang warung di sana kalkulatornya rusak," kata dia, belum lama ini.

Hal tersebut, lanjut Rudy, akan menyebabkan rumah makan tersebut dicap tidak baik oleh pendatang. Mereka bisa menyebarkan pesan berantai tentang rumah makan itu ke media sosial atau platform lain.

"Akhirnya pemilik warung sendiri yang menanggung kerugian. Dan yang jelas juga nama Kota Solo dipertaruhkan. Nanti muncul anggapan bahwa Kota Solo memang banyak kuliner, tapi harganya ngepruk. Saya tidak mau seperti itu," pungkas Rudy.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya