Liputan6.com, Bandung - Aktivitas vulkanis Gunung Tangkuban Parahu di Jawa Barat, disebut menurun dibanding erupsi pada 26 Juli 2019 lalu. Namun demikian, status gunung api tersebut masih berstatus Waspada atau Level II.
Baca Juga
Advertisement
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kasbani mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi status Gunung Tangkuban Parahu seiring penurunan aktivitas vulkanis gunung tersebut.
"Sampai sekarang masih level II atau Waspada, dengan radius aman 1,5 kilometer. Jadi, di luar radius tersebut aman," kata Kasbani di Bandung, Selasa (16/10/2019).
Dia menjelaskan, berdasarkan pemantauan PVMBG, aktivitas vulkanis gunung yang berada di wilayah antara Kabupaten Subang dengan Kabupaten Bandung Barat ini cenderung menurun, baik itu berdasarkan catatan visual maupun data seismik dan deformasi.
"Kita lihat sekarang embusan asap yang sebelumnya sempat tinggi dan ada abunya, sekarang sudah menurun. Mungkin sudah di bawah bibir kawah. Data deformasi juga menurun," katanya.
Pihaknya juga berharap kondisi vulkanis Gunung Tangkuban Parahu terus menurun. Jika kondisi semakin stabil, bukan tidak mungkin hasil evaluasi memungkinkan untuk menurunkan status kewaspadaan.
"Kami harapkan ini stabil menurun terus. Kalau demikian kondisinya terus menerus turun, kita bisa menurunkan statusnya ini dan sekarang dalam evaluasi kami," ujarnya.
Sebelumnya, aktivitas vulkanik Tangkuban Parahu meningkat sejak 26 Juli 2019 lalu. Terhitung sejak 2 Agustus 2019, PVMBG menaikkan status Gunung Tangkuban Parahu menjadi Waspada (Level II) dari Normal (Level I).
Dalam kurun tiga bulan terakhir, letusan yang terjadi masih berupa erupsi freatik. Hingga saat ini erupsi gunung tersebut belum mencapai erupsi magmatik yang mengeluarkan magma atau awan panas.
Simak video pilihan di bawah ini: