Langkah Pemprov NTT Menangkal Virus Corona

Gejala orang yang terkena virus Corona sama seperti flu biasa. Namun gejalanya akan menjurus seperti penyakit SARS dan MERS yang menyerang pernapasan bagian atas

oleh Ola Keda diperbarui 27 Jan 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2020, 04:00 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Dominikus Minggu Mere. (Foto: Ola Keda)
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Dominikus Minggu Mere. (Foto: Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Pemerintah Provinsi NTT berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kupang mengaktifkan sembilan Thermal Scanner atau alat deteksi panas suhu tubuh manusia untuk mengantisipasi penyebaran penyakit Pneumonia akibat virus Corona.

“Saya sudah sampaikan kepada Kepala KKP agar sembilan thermal scanner yang ada segera difungsikan sehingga siapa saja yang masuk ataupun keluar dari provinsi ini dapat terpantau,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Dominikus Minggu Mere kepada wartawan di ruangan Biro Humas dan Protokol, Jumat sore (24/1/2020).

Domi menyebutkan, sebagai daerah yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia, NTT memiliki sembilan Thermal Scanner yang berfungsi untuk memonitor setiap penumpang terutama dari daerah-daerah endemis virus Corona. Alat-alat ini ditempatkan di Bandara El Tari, PLBN Motain, PLBN Motamasin dan di Labuan Bajo.

“Labuan Bajo telah menjadi kawasan pariwisata premium, maka kita minta KKP untuk menambah alat thermal scanner. Begitu juga dengan Sumba, Alor, Rote dan daerah destinasi pariwisata lainnya," sebut mantan Direktur RSUD W.Z. Johannes Kupang itu.

"Tahun ini Kementerian Kesehatan akan mengadakan 135 thermal scanner untuk seluruh Indonesia. Kami akan segera koordinasikan agar bisa dapatkan penambahan alat ini,” kata Domi lagi.

Ia mengungkapkan, gejala orang yang terkena virus Corona sama seperti flu biasa. Namun gejalanya akan menjurus seperti penyakit SARS dan MERS yang menyerang pernapasan bagian atas. Dan menjadi bahaya apabila sudah menyerang pernapasan bagian bawah.

"Kalau tidak ditangani secara cepat, akan membahayakan keselamatan jiwa. Karena penangannya harus saksama, maka petugas kesehatan pun harus diberikan protap dan perlindungan diri. Kita juga akan menyiapkan ruangan (isolasi) khusus di RSUD W.Z Johannes kalau ada penderita yang terpapar virus ini,” Domi menjelaskan.

Kepala Biro Humas dan Protokol NTT, Marius Ardu Jelamu yang mendampingi Kadis Kesehatan NTT meminta masyarakat untuk tetap tenang menghadapi wabah virus Corona dan penyakit yang terjadi.

“Prinsipnya, pemerintah provinsi akan berupaya sekuat tenaga memberikan perlindungan kesehatan kepada seluruh masyarakat,” Marius menegaskan.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya