Masih Diisolasi, Pasien dengan Gejala Mirip Corona di Merauke Membaik

Pasien datang ke RSUD Merauke pada Rabu (11/3/2020) dengan gejala demam, batuk dan pilek.

oleh Katharina Janur diperbarui 15 Mar 2020, 20:26 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2020, 20:26 WIB
Bekam dan Akupuntur Jadi Solusi Alternatif Pengobatan Corona
Pasien terinfeksi virus corona COVID-19 menerima perawatan akupunktur di Rumah Sakit Palang Merah di Wuhan, China (11/3/2020). Peningkatan kasus virus corona di China memicu kekhawatiran bahwa infeksi dari luar negeri dapat merusak kemajuan dalam menghentikan penyebaran virus tersebut. (AFP/STR)

Liputan6.com, Jayapura - Pasien dengan gejala mirip corona yang dirawat di RSUD Merauke, kondisinya mulai membaik. Pasien pria, 46 tahun yang dirawat sejak Rabu (11/3) datang ke rumah sakit milik pemerintah daerah itu dengan keluhan mirip gejala corona, yakni demam, batuk, dan pilek.

Sekretaris Dinas Kesehatan Merauke, Mustika Nevil menyebutkan pasien ini masih dalam pengawasan dan dirawat di ruang isolasi Alfa RSUD Merauke.

"Kami masih menunggu hasil darah pasien dari laboratorium yang akan dikirim ke Jakarta," katanya, Minggu (15/3/2020).

Walaupun sudah menunjukan kondisi membaik, pasien tersebut masih dalam pengawasan dan perawatan sesuai standar, termasuk membatasi pengunjung.

"Tenaga medis yang merawat juga masih menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap," jelasnya.

Meskipun Merauke masih dikabarkan bebas corona, Dinas Kesehatan setempat mengimbau masyarakat tetap waspada dan tak resah dengan berbagai isu yang beredar di media sosial.

"Kami berharap media juga membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat dan jangan malahan ikut membuat masyarakat resah," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dokter Aaron Rumainum meminta masyarakat di Papua tak resah dan khawatir dalam menanggapi informasi yang beredar adanya pasien corona di Papua.

"Jangan khawatir, yang jelas sampai hari ini tidak atau belum ada pasien yang terkontaminasi positif covid-19 di Papua. Yang ada hanya golongan orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan," katanya, Minggu (15/3/2020).

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya