Persiapan TPU Cikadut Usai Ditetapkan Jadi Makam Khusus Jenazah Covid-19

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sudah menetapkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut di Kecamatan Mandalajati sebagai makam khusus jenazah korban virus corona (Covid-19).

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 06 Apr 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2020, 19:00 WIB
Penggali Makam TPU Cikadut
Sejumlah penggali makam menggali tanah sebagai liang lahat untuk jenazah korban virus Corona. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sudah menetapkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut di Kecamatan Mandalajati, untuk jenazah korban virus Corona (Covid-19). Hal ini sebagai antisipasi bila ada masalah teknis pemakaman jenazah Covid-19 di masyarakat.

Kepala UPT Pemakaman Wilayah III Kota Bandung Sumpena mengungkapkan, pihaknya membuat sejunlah lubang baru sebagai antisipasi bertambahnya permintaan pemakaman.

"Kalau petugas kami siap saja. Misalkan sehari disiapkan tiga makam atau empat makam, muslim sama non muslim kita siapkan aja," kata Sumpena, Senin (6/4/2020).

Sejauh ini, kata Sumpena, sudah ada lima jenazah yang dimakamkan di Cikadut. Tempat pemakaman pun dipisah antara muslim dan non muslim.

"Jumlah yang dimakamkan ada lima, satu di antaranya dikremasi. Jadi totalnya enam jenazah," ujarnya.

Dia menjelaskan, lahan pemakaman di TPU Cikadut masih cukup luas. Ada sekitar satu hektare lahan pemakaman yang disiapkan menjadi lokasi pemakaman khusus orang meninggal dunia akibat infeksi khusus.

"Itu tergantung kebutuhan. Tapi yang jelas bahwa Pemerintah Kota Bandung sudah mempersiapkan yang terkena Covid-19 itu lokasinya di Cikadut," katanya.

Sumpena mengakui bahwa lahan di TPU Cikadut siap menampung jenazah pasien corona dari TPU lain di Bandung. Masyarakat sekitar saat ini sudah bisa menerima keberadaan pemakaman jenazah akibat Corona.

"Kalau ada penolakan di tempat lain bisa dimakamkan di sini," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, virus corona membutuhkan media untuk menempel dan oksigen agar bisa bertahan. Sementara di tubuh jenazah sudah meninggal serta terkubur dalam tanah sehingga tidak memungkinkan lagi ada oksigen yang masuk.

"Di sini, awalnya sempat menolak karena takut. Tapi Alhamdulillah warga di wilayah setempat menyetujui setelah ada penjelasan dari dinas kesehatan dan dokter," tutur Sumpena.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya