Bupati Jayapura Terpaksa Karantina Wilayah 2 Kelurahan di Sentani

Dua kelurahan di Kompleks Pasar Lama Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura menjadi daerah merah penyebaran COVID-19.

oleh Katharina Janur diperbarui 15 Apr 2020, 22:34 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2020, 22:34 WIB
Satu RW di Tanah Kusir Batasi Akses
Sejumlah pemuda menjaga portal karantina wilayah menuju RW 10 di kawasan Tanah Kusir, Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Jakarta, Rabu (8/4/2020). Warga menerapkan akses satu pintu masuk pemukiman yang terdiri dari 12 RT tersebut untuk mencegah penyebaran corona COVID-19. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jayapura - Dua kelurahan di Kompleks Pasar Lama Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura menjadi zona merah penyebaran COVID-19. Anehnya, pada dua kelurahan itu penyebaran corona tak terdeteksi, namun menelan banyak korban.

Kepala Distrik Sentani, Erol Daisiu mengatakan banyak warga di komplek Pasar Lama Sentani yang menghadiri Itjama Ulama Gowa. Sebelumnya, seorang warga  di kompleks itu berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia. Lalu, ada juga orangtua yang saat ini sedang dirawat karena corona.

“PDP yang meninggal dunia ataupun yang masih dirawat sudah melakukan kontak erat dengan banyak warga. Akibatnya masyarakat di kompeks itu saat ini sedang sakit. Kan ada yang memandikan jenazah saat pasien PDP meninggal dunia. Atau banyak warga yang mengantar ke pemakaman,” jelas Erol, Rabu (15/4/2020).

Akibat kejadian ini, tim gugus tugas akan melakukan pemeriksaan massal kepada warga di Pasar Lama Sentani.

Untuk penyebaran COVID-19 tak meluas di Pasar Lama Sentani, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw melakukan karantina wilayah di daerah itu. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi ruang gerak sejumlah orang yang sudah berstatus ODP dan PDP.

Karantina wilayah akan dilakukan selama 14 hari dengan pengawasan ketat tim gugus COVID- 19 di Kabupaten Jayapura. Jadi, tidak ada aktivitas di kompleks itu, semua masyarakat wajib isolasi mandiri,” katanya.

Hingga Rabu (15/4/2020), jumlah komulatif pasien COVID-19 sebanyak 14 orang, sebanyak 8 orang dalam perawatan, lalu 4 orang dinyatakan sembuh dan 2 pasien meninggal dunia. Sedangkan jumlah ODP di Kabupaten Jayapura, Papua mencapai 246 orang dan PDP sebanyak 37 orang.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Penularan COVID-19 di Papua

Dokter Pengungkap Adanya Virus Corona Meninggal Terinfeksi
Seorang anggota staf medis berjalan melewati karangan bunga mendiang dokter Li Wenliang terlihat di Cabang Houhu Rumah Sakit Pusat Wuhan di Wuhan di provinsi Hubei, China, Jumat, (7/2/2020). Li Wenliang meninggal karena virus corona di Wuhan pada pukul 02.58 Jumat dini hari waktu setempat. (AFP/STR)

Juru bicara COVID-19 Papua, dokter Silwanus Sumule menyebutkan penyebaran corona COVID-19 di Papua terjadi dari sejumlah orang yang baru pulang dari Itjima Ulama Gowa, seminar Tanpa Riba di Bogor dan kegiatan GBI di Lembang, Bandung, serta Seminar GBI di Abepura, Kota Jayapura.

Dalam beberapa hari belakang, penularan dengan transmisi lokal sudah terjadi di Papua. Terdapat  3 orang pasien COVID-19 yang tak melakukan perjalanan dari luar Papua dan terkonfirmasi positif COVID-19. "Ini yang harus diwaspadai. Masyarakat harus lebih peduli dengan lingkungan dan diri sendiri,” katanya.

Silwanus menuturkan data yang dimiliki Satgas COVID-19 menyebutkan ada sejumlah orang yang kontak dengan pasien PDP, namun belum melaporkan kepada petugas kesehatan.

“Kami berharap masyarakat harus jujur bahwa pernah kontak dengan A atau B yang saat ini terkena COVID-19, atau jika ada warga yang sempat kontak dengan orang yang baru pulang dari Itjama Gowa atau kegiatan gereja di Bandung, bisa langsung menghubungi petugas kesehatan, “ jelasnya.

Simak video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya