Liputan6.com, Banjarnegara - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 menggencarkan rapid test untuk mendeteksi orang yang diduga terjangkit Covid-19, tak terkecuali di Banjarnegara.
Hasil rapid test yang bisa diketahui dalam hitungan jam memungkinkan gugus tugas bertindak cepat untuk memutus rantai penularan Covid-19. Hal itu tentu berbeda dari tes swab yang memerlukan waktu berhari-hari hingga lebih dari sepekan.
Tetapi, banyak diakui, rapid test punya kelemahan mendasar, yakni tak bisa memastikan apakah seseorang terjangkit Covid-19. Dan salah satunya terjadi di Banjarnegara.
Advertisement
Baca Juga
Anomali terjadi di kabupaten yang berada di kaki Gunung Dieng nan legendaris itu. Seorang gadis remaja dipastikan positif Covid-19 meski sebelumnya rapid test menunjukkan hasil sebaliknya.
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono mengatakan, sebelumnya anak baru gede (ABG) berusia 14 tahun ini dirawat di RSUD Hajah Anna Lasmanah dengan riwayat penyakit TB Paru. Kemudian, ia dirapid test dan menunjukkan hasil negatif.
Namun, setelah itu PDP tersebut menunjukkan gejala atau suspect Covid-19. Pihak rumah sakit pun akhirnya berinisiatif mengujinya dengan tes swab.
Tes swab juga didasari riwayat interaksi remaja tersebut di lingkungannya. Berdasar keterangan yang diperoleh, salah satu tetangga di lingkungannya baru pulang dari Jakarta dan remaja ini kontak erat dengan tetangganya tersebut.
“Kondisi pasien mengarah kepada gejala penyakit, ditambah informasi ada tetangga pasien yang baru pulang dari Jakarta, sehingga kami tindaklanjuti dengan tes swab. Dan hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Budhi, dalam video, dikutip Jumat (1/5/2020).
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Persebaran Pasien Covid-19 Banjarnegara
ABG perempuan ini adalah kasus positif ke-17 di Banjarnegara. Gugus tugas akan melakukan rapid test terhadap keluarganya dan sejumlah orang di lingkungannya, di Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara untuk mendeteksi kemungkinan penularan.
Mempertimbangkan peristiwa ini, bupati berpesan agar masyarakat yang telah rapid test dengan hasil negatif tetap karantina mandiri. Pasalnya, rapid test tak bisa menjadi patokan apakah seseorang telah terpapar Covid-19 atau tidak.
Dalam kesempatan itu, bupati juga mengumumkan penambahan kasus positif Covid-19 asal Kecamatan Wonodadi, Banjarnegara. Riwayat PDP tersebut adalah bekerja di Jakarta dan baru pulang kampung.
“Dengan hasil rapid test positif, didapatkan hasil tes swab, dengan hasil positif Covid-19. Sehingga tuan 14, adalah kasus positif Covid-19 ke-18 di Banjarnegara,” ujarnya.
Budhi menerangkan, di Banjarnegara sebelumnya terdapat 31 orang dengan hasil rapid test positif. Satu di antaranya, terkonfirmasi positif Covid-19. Dengan demikian, saat ini terdapat 30 orang rapid positif dan sedang menunggu hasil tes swab. Di lain sisi, ada satu hasil rapid test negatif, namun hasil swab positif.
“Dengan begitu, saat ini kasus positif Covid-19 di Banjarnegara ada 18 orang,” ucapnya.
Persebaran pasien Covid-19 tersebut yakni di Kecamatan Banjarmangu, dua orang, satu orang sembuh. Sigaluh, satu orang, Pagentan, dua orang, Pejawaran, empat orang, Batur, dua orang, Madukara, satu orang, Karangkobar satu orang, Purwanegara satu orang, Wonodadi satu orang, dan Kecamatan Pagedongan satu orang.
“Masyarakat kami imbau untuk menerapkan pola hidup bersih, sosial distancing dan physical distancing, imbauan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata bupati.
Advertisement