Tanpa Sepeser Uang, Pria Asal Sumsel Kayuh Sepeda Jelajah Indonesia

Muhammad Pangeran Siliwangi (30), warga Kabupaten Lahat Sumsel mengayun sepedanya untuk menjelajah nusantara sejak tahun 2018 hingga sekarang.

oleh Nefri Inge diperbarui 06 Mei 2020, 18:17 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2020, 13:30 WIB
Tanpa Sepeser Uang, Pria Asal Sumsel Kayuh Sepeda Jelajah Indonesia
Muhammad Pangeran Siliwangi (30), warga Kabupaten Lahat Sumsel mengayun sepedanya untuk menjelajah nusantara (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Pemandangan indah nan asri di seluruh pelosok Indonesia, begitu membuat Muhammad Prabu Siliwangi (30) terpesona. Pria asal Kabupaten Lahat Sumatera Selatan (Sumsel) ini pun, punya cara lain untuk menikmati bentangan panorama indah di belahan nusantara.

Sili, sapaan akrabnya akhirnya memilih mengayuh sepedanya untuk menelusuri setiap sudut pulau di Indonesia. Dia bahkan sudah mengelilingi beberapa daerah di Indonesia menggunakan sepedanya di awal tahun 2018 kemarin.

Uniknya, dalam setiap perjalanannya Sili tidak pernah membawa uang sepeser pun. Bekal yang dia bawa hanya beberapa potong pakaian, tenda tiup, tikar, selimut, makanan dan minuman seadanya.

Dia pertama kali menjajal traveling menggunakan sepedanya pada tanggal 1 Januari 2018 lalu. Selama perjalanan mengayuh sepedanya, Sili berhasil menapaki beberapa daerah di Indonesia.

"Perjalanan pertama dari Kabupaten Lahat menuju ke Lampung, lalu meneruskan ke Pulau Jawa, Bali , Lombok, Sumbawa, Flores, Irian, Sulawesi dan Kalimantan," ucapnya, yang kembali mengayuh sepedanya menjelajah Indonesia untuk kedua kalinya, Selasa (5/5/2020).

Meskipun lelah dan tidak berbekal uang, Sili bisa bertahan selama perjalanannya tersebut. Bahkan, dia mengayuh sepeda kesayangannya ke berbagai daerah di Indonesia tersebut selama 1 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018, dia akhirnya sampai di Kabupaten Lahat Sumsel.

Seperti ketagihan, Sili pun tak pernah kapok untuk kembali mewujudkan cita-citanya menjelajah nusantara. Dia kembali melakukan perjalanan lintas provinsi, pada tanggal 11 Mei 2019 lalu.

Berangkat dari Kabupaten Lahat, Sili akhirnya mengayuh sepedanya menuju Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan menjelajahi seluruh provinsi di pulau Sumatera.

Di setiap provinsi di Pulau Sumatera, dia habiskan waktu selama satu bulan untuk menikmati keindahan alam dan objek wisata religi di masing-masing daerah.

"Saya sudah mengelilingi Pulau Sumatera selama satu tahun ini. Sekarang saya kembali lagi melanjutkan perjalanan menuju ke Pulau Jawa, melewati Jalan Lintas Barat Sumatera," katanya.

Pada hari Senin (4/5/2020), dia melakukan perjalanan dari Kabupaten Lahat menuju ke Lampung. Untuk lebih cepat sampai, Sili pun memilih melintasi Kabupaten Muara Enim Sumsel.

Menurutnya, jalur perlintasan tersebut lebih aman dibandingkan harus melewati Jalan Lintas Timur Sumatera, yang rawan akan aksi kriminal.

Namun karena merebaknya wabah Corona Covid-19, dia pun membatasi perjalanannya di Pulau Jawa. Rencananya, Sili hanya akan mengayuh sepedanya hingga ujung timur Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur (Jatim).

"Sampai di Banyuwangi saja, karena takut terpapar Covid-19 kalau sampai ke berbagai daerah di Pulau Jawa. Sekalian saya juga mengunjungi saudara di sana," katanya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Bekal Perjalanan Terbatas

Tanpa Sepeser Uang, Pria Asal Sumsel Kayuh Sepeda Jelajah Indonesia
Muhammad Pangeran Siliwangi (30), warga Kabupaten Lahat Sumsel mengayun sepedanya untuk menjelajah nusantara (Liputan6.com / Nefri Inge)

Untuk perjalanan pulang nantinya, Sili memilih perjalanan laut dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Pangkal Balam di Bangka Belitung.

Dari Bangka Belitung, dia akan menyeberang ke Pelabuhan Tanjung Api-Api (TAA) Banyuasin dan kembali lagi ke kampung halamannya.

"Kalau sudah mengelilingi Indonesia, rasanya puas sekali. Ini pengalaman hidup saya dan mewujudkan cita-cita saya sedari kecil untuk keliling Indonesia," ujarnya.

Dalam perjalanannya ke Pulau Jawa, Sili hanya membawa 6 pasang pakaian, selimut, alas tidur dan tenda lipat. Perbekalan seadanya ini, dikaitkannya di jok besi belakang sepedanya.

Kendati tidak membawa uang sepeser pun, dia sudah biasa mendapatkan bantuan dari warga yang dijumpainya selama perjalanan.

"Saya sering diberi makan, minum, uang, masker dan sarung tangan untuk mencegah Covid-19. Dari situ saya bertahan hidup selama perjalanan," katanya.

Tidak hanya sukacita yang dia rasakan selama perjalanan, berbagai kendala pun kerap dialaminya. Seperti kelaparan hingga ban sepedanya yang bocor.


Tidak Makan Seminggu

Tanpa Sepeser Uang, Pria Asal Sumsel Kayuh Sepeda Jelajah Indonesia
Penggiat sepeda sedang melintasi Jembatan Ampera Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Bahkan dalam perjalanan sebelumnya, Sili pernah tidak makan selama satu minggu. Di tengah perjalanan, tubuhnya pun tak kuat lagi mengayuh pedal sepedanya.

Warga yang melihatnya sudah lunglai, akhirnya memberikan bantuan berupa uang untuk membeli makanan dan minuman. Pernah juga dia mengalami ban sepedanya bocor, sehingga Sili tidak bisa melanjutkan perjalanannya.

"Banyak sekali orang baik di jalan, apalagi saat ban sepeda saya bocor, ada bantuan dari pemilik bengkel yang memperbaiki ban sepeda saya," ucapnya.

Para warga yang ditemuinya di perjalanan, juga sering menawarkan menginap di kediamannya atau di pos komunitas pengendara sepeda. Namun Sili memilih untuk membentangkan tendanya, karena lebih nyaman menghabiskan malam di dalam tendanya.

Biasanya Sili memasang tenda tiupnya di halaman masjid, mushola, SPBU dan kantor polisi. Tak jarang, Sili nekat membangun tendanya tanpa meminta izin oleh pengurus daerah tersebut.

"Kadang saya minta izin, kadang tidak. Tapi selama ini semuanya berjalan lancar, dan ini yang membuat saya terus ketagihan menjelajahi nusantara," ujarnya.

Selama bulan Ramadan ini, Sili terpaksa tidak menunaikan ibadah puasa. Karena tenaganya akan terkuras penuh, jika dia tidak mengkonsumsi apa pun selama perjalanan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya