Liputan6.com, Medan - Di tengah pandemi virus Corona COVID-19, mahasiswa yang saat ini berada di berbagai wilayah di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) turut terdampak.
Mahasiswa yang berasal dari luar Sumut menjadi perhatian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumut. Banyak di antara mereka yang tidak bisa pulang ke kampung halamannya.
"Kita menyalurkan bantuan 1.039 paket sembako kepada mahasiswa dari luar Provinsi Sumut, sebelumnya juga telah disalurkan 853 paket sembako," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, Baharuddin Siagian, yang juga Koordinator Bidang Logistik GTTP COVID-19 Sumut, Jumat, 15 Mei 2020.
Advertisement
Baca Juga
Bantuan tersebut diserahkan kepada organisasi mahasiswa, GMKI Sumut, KAMMI Sumut, PMKRI Sumut, IMM Sumut, HIMMAH Sumut, PMII Sumut, dan BEM Kota Medan untuk disalurkan kepada mahasiswa yang berhak. Juga diberikan kepada BEM UNIMED, BEM UINSU, BEM Alhikmah, GMNI Sumut dan IPNU Sumut.
Pembagian sembako dibuat dalam tiga hari. Pihaknya sudah membagikan 1.892 paket, dan sisanya ada 1.608 paket yang akan diberikan kepada tujuh BEM di Kota Medan untuk disalurkan kepada mahasiswa yang berhak menerimanya.
"Jadi, totalnya kita menyalurkan 3.500 paket di tahap ini," ujarnya.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan juga video pilihan berikut:
Penerima Sembako
UNIMED menjadi kampus yang paling banyak menerima bantuan paket sembako dari GTTP COVID-19 Sumut, yaitu 493 paket, selanjutnya UINSU menerima 453 paket.
Kemudian 232 paket diserahkan kepada USU, 238 Budi Dharma, 330 UMN dan 342 paket untuk mahasiswa di luar BEM dan organisasi yang tercatat.
"Sisanya rata-rata organisasi dan BEM mendapat 50 sampai 100 paket," terang Baharuddin.
Ketua PMII Sumut, Azlansyah Hasibuan, mengucapkan terima kasih kepada GTTP COVID-19 Sumut karena memperhatikan nasib mahasiswa asal luar Sumut.
Dia berharap GTTP COVID-19 Sumut tetap memperhatikan mereka karena sebagian besar dari mereka masih tinggal di indekos.
"Kami tentu berharap agar bantuan ini tetap ada selama Covid-19 masih menjadi pandemi," Azlansyah menandaskan.
Advertisement