Penjual Olahan Bakso Ditangkap Densus 88 Saat Ingin Berjualan ke Pasar

Hingga saat ini pihak keluarga belum mengetahui keberadaan AM. Orangtua juga tidak yakin anaknya terlibat dalam jaringan teroris.

oleh Abramena diperbarui 09 Jun 2020, 14:44 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2020, 14:44 WIB
Densus 88 Tangkap Tukang Bakso
Tim Densus 88 Antiteror mengamankan seorang pria berinisial AM (31) warga Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya, Karawang. (Liputan6.com/ Abramena)

Liputan6.com, Karawang - Tim Densus 88 Antiteror mengamankan seorang pria berinisial AM (31) warga Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya, Karawang. Lelaki itu ditangkap dalam perjalanan ke Pasar Tradisional Telagasari Karawang, untuk berjualan bahan baku olahan bakso.

Orangtua AM, Jamaludin (49), menerangkan anaknya ditangkap petugas berpakaian dengan penutup kepala lengkap membawa senjata laras panjang saat berangkat ke pasar Telagasari untuk berjualan pada Senin (8/6), sekitar pukul 04.00 WIB.

"Benar (soal penangkapan) adanya penangkapan anak saya. Ditangkap pukul 04.00 pagi kemarin saat berangkat jualan ke pasar," kata Jamaludin, di rumahnya Kampung Ciranggon II, Selasa (9/6/2020).

Saat mendengar anaknya ditangkap Densus 88 antiteror, tidak berselang lama sekira pukul 08.00 WIB, puluhan petugas dengan penutup muka dan membawa senjata lengkap mengepung rumah dan menggeledah kamar anaknya.

"Saya syok, banyak petugas mengepung dan geledah kamar anak, namun tidak ada barang yang dibawa," katanya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Belum Diketahui Keberadaannya

Hingga saat ini pihak keluarga belum mengetahui keberadaan AM. Pihak keluarga juga tidak yakin anaknya itu terlibat dalam jaringan teroris.

Jamaludin juga menegaskan anak tunggalnya tidak pernah terlibat jaringan teroris karena keseharian hanya berjualan olahan baso ayam di pasar.

"Saya tidak yakin anak saya terlibat jaringan teroris karena sepengetahuan saya, tidak pernah ada orang tidak dikenal datang atau pergi jauh dalam waktu yang lama," tegasnya.

Adapun kegiatan AM, kata Jamaludin hanya bermain ponsel hingga larut malam, sepulang dari berjualan.

"Aktivitas keseharian anak saya tidak ada ganjil apalagi masuk jaringan teroris tidak yakin," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya