Liputan6.com, Pekanbaru - Meski jauh dari perkotaan dan masih nihil dari infeksi Covid-19, ratusan warga Dusun Lingkar Padi di Desa Sengkemang, Kabupaten Siak, ternyata taat mematuhi protokol kesehatan mencegah penularan Covid-19.
Warga membuat posko Jaga Kampung untuk pemeriksaan suhu tubuh di gapura dusun. Setiap rumah warga terdapat sabun dan wadah pencuci tangan serta tak ada warganya yang tidak bermasker.
Advertisement
Baca Juga
Tujuannya mewujudkan Jaga Kampung agar selalu sehat hingga pandemi Covid-19 berakhir.
Menurut Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi, warga dalam Jaga Kampung merupakan penggerak agar dusun selalu kuat. Gerakan ini diiringi bercocok-tanam untuk memenuhi kebutuhan dapur tanpa bergantung pada bantuan sembako.
Menurut Agung, mewujudkan Jaga Kampung tidak bisa lepas dari sinergitas warga bersama TNI-Polri, pemerintah setempat dan perusahaan sekitar.
"Selanjutnya ada kemandirian warga memanfaatkan sumber daya yang ada," sebut Agung di dusun itu, Jum'at petang, 26 Juni 2020.
Sejak Covid-19 mulai mewabah di Riau, 10 kelompok tani di sana menanam jagung, ubi, cabai hingga sayur-sayuran. Tak lama kemudian, bantuan lahan seluas 5 hektare dari perusahaan setempat kian memacu semangat warga.
Lahan tak jauh dari pemukiman itu mulai diolah kelompok tani menggunakan dua alat berat bantuan perusahaan. Irjen Agung mendapat kesempatan pertama menanam bibit cabai di lahan itu.
"Untuk jagung yang lebih duluan ditanam sebentar lagi bisa panen. Ini gerakan masyarakat berkecukupan pangan dengan memberdayakan lahan," kata Agung.
Agung menjelaskan, menghadapi Covid-19 tidak hanya dari sisi protokol kesehatan dan pendisiplinan. Masyarakat juga harus dibuat nyaman soal kebutuhan dapur.
"Kita tidak bisa kuat kalau perut kosong," kata Agung.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Tangguh Ketahanan Pangan
Agung mengatakan, Kapolri Jenderal Idham Aziz memerintahkan jajaran di daerah menguatkan kampung dari Covid-19. Kuatnya kampung mengantisipasi virus dari Wuhan, China ini, dinilai sebagai kunci utama menjelang pandemi ini selesai.
"Kapan selesainya tidak ada yang bisa memastikan, makanya ada gerakan ini yang datang dari semuanya. Baik itu Bhabinkamtibmas, Babinsa, pemerintah setempat dan perusahaan," sebut Agung.
Gerakan ini tak lepas dari Kampung Tangguh di Jawa Timur. Perbedaannya, warga Kampung Tangguh bergerak dalam hal kesehatan menghadapi Covid-19, sementara Jaga Kampung juga menjaga ketahanan pangan.
"Di sini warga juga beternak sapi, kemudian Kabupaten Siak juga dikenal sebagai lumbung beras," kata Agung.
Agung berharap gerakan Jaga Kampung tak hanya meriah ketika dirinya bersama pejabat lainnya datang saja. Beberapa bulan ke depan, dia ingin datang lagi melihat kemajuan yang dicapai warga.
"Dua atau tiga kali panen nanti, sudah bisa berdiri sendiri," kata Agung.
Tidak hanya di Siak, gerakan Jaga Kampung juga dicanangkan di setiap desa Riau. Dusun ini menjadi percontohan karena lebih duluan mandiri menerapkan protokol kesehatan sehingga menjadi kampung teladan pencegahan Covid-19.
Agung juga berharap gerakan ini membendung peredaran narkoba yang kian mengkhawatirkan di Riau. Warga diminta menjaga satu sama lainnya agar tidak ada mengkonsumsi barang haram dimaksud.
"Kalau ada pengedar yang ditangkap, tapi kalau masih coba-coba diobati bersama-sama," ucap Agung.
Sebelumnya, Kapolda Riau juga menggelar bakti sosial menyambut Hari Bhayangkara pada 1 Juli 2020 nanti di depan Istana Siak. Ada 1.300 paket sembako dibagikan menggunakan sepeda motor oleh Bhabinkamtibmas, Babinsa dan tukang ojek.
"Kegiatan ini juga diikuti Polres lainnya di Riau. Total seluruh Riau ada 6.415 paket sebagai bantuan ke masyarakat," kata Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto SIK.
Advertisement