Jumlah Pasien Sembuh dari COVID-19 di Sumut Meningkat 3 Kali Lipat

Kabar gembira kembali datang dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Kini pasien sembuh dari virus Corona COVID-19 meningkat lebih dari tiga kali lipat.

oleh Reza Efendi diperbarui 27 Jun 2020, 11:16 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2020, 10:20 WIB
Tenaga medis di RSUP Haji Adam Malik
Sejauh ini sudah 8 pasien positif virus Corona COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh. Pada hari ini, Selasa (7/4/2020), 6 pasien sembuh dipulangkan.

Liputan6.com, Medan - Kabar gembira kembali datang dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Kini pasien sembuh dari virus Corona COVID-19 meningkat lebih dari tiga kali lipat. Jika Kamis, 25 Juni 2020, ada 18 orang, Jumat 26 Juni 2020, meningkat menjadi 64 orang.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumut, Aris Yudhariansyah mengatakan, saat ini tercatat ada 355 pasien sembuh dari COVID-19 yang meningkat drastis dari angka 291 sehari sebelumnya.

Pasien tersebut dinyatakan sembuh setelah menjalani karantina dan perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 yang telah disiapkan Pemeritah Provinsi (Pemprov) Sumut. Mereka dinyatakan sembuh dari COVID-19 berdasarkan uji swab PCR.

"Alhamdulillah, semakin hari pasien sembuh terus bertambah. Semoga kabar bahagia ini memberi kita semangat untuk lebih ketat lagi dalam menjalankan protokol kesehatan dan menekan penyebaran COVID-19," kata Aris, Sabtu (27/6/2020).

Disebutkannya, pandemi COVID-19 yang saat ini masih menjadi permasalahan di berbagai negara merupakan penyakit yang masih terbilang baru.

Perlu diingat, virus ini baru diidentifikasi sekitar enam bulan yang lalu, dan masih banyak hal yang perlu digali dan dikaji untuk lebih mudah menekan angka penyebaran.

"Untuk saat ini ada beberapa hal terkait adaptasi dan kebiasaan baru yang wajib diterapkan dalam keseharian masyarakat untuk memperkecil kemungkinan terinfeksi COVID-19," sebutnya.

Diterangkannya, kebiasaan-kebiasaan baru yang perlu untuk selalu diingat dan dinilai memiliki dampak terbesar terhadap penurunan risiko penularan COVID-19 yakni menjaga jarak, memakai masker, rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tidak Boleh Sepele

Warga Ciledug Ikuti Rapid Test Massal
Petugas Medis mengambil sampel darah warga saat rapid test massal di Kota Tangerang, Banten, Sabtu (30/5/2020). Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar tes diagnostik cepat (rapid rest) massal kepada warga Ciledug sebagai salah satu upaya pengendalian transmisi COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut Aris, dari fakta yang dilakukan setiap melakukan penyelidikan epidemiologi, faktor utama yang yang menyebabkan penularan biasanya tidak menjalankan kebiasaan-kebiasaan tersebut.

Masyarakat tidak boleh lagi sepele dengan merasa aman tidak pakai masker kemana-mana, tidak jaga jarak dan tidak taat protokol kesehatan.

"Apabila kita laksanakan ini secara serentak dan terus-menerus, ini akan menjadi kekuatan besar kita dalam mencegah penyebaran COVID-19," terangnya.

Disampaikan Aris, menghadapi adaptasi kebiasaan baru dengan situasi pandemi ini, salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh pengelola kantor, gedung pertemuan atau pusat perbelanjaan, bahkan di rumah adalah memastikan ketersediaan ventilasi atau saluran udara yang baik.

Selain memperoleh kualitas udara yang baik, ventilasi juga menjadi sarana sinar matahari masuk. Sinar ultraviolet dapat menurunkan risiko penyakit gangguan pernafasan. Masyarakat diingatkan senantiasa mengikuti perkembangan penanganan COVID-19 dari sumber-sumber terpercaya.

"Sehingga tidak terdapat simpang siur informasi yang malah turut memperkeruh suasana di tengah kondisi COVID-19 saat ini," tandasnya.

Saat ini di Sumut terdapat 191 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 1.370 pasien positif virus Corona COVID-19, kemudian 87 pasien meninggal dunia, dan 355 pasien sembuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya