Liputan6.com, Parigi - Sedikitnya enam unit rumah milik warga di bantaran Sungai Boyantongo di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, hanyut terseret banjir yang melanda wilayah itu.
"Banjir sudah berlangsung dua hari terakhir, namun puncaknya pada Minggu dini hari menghanyutkan enam unit rumah warga setempat," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong, Nyoman Adi di Parigi, Minggu (12/7/2020).
Selain enam rumah terdampak, terdapat sekitar 12 unit rumah warga Desa Boyantongo, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, juga terancam hanyut jika sewaktu-waktu terjadi banjir susulan. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu.
Advertisement
Baca Juga
Dia memaparkan saat ini tim BPBD setempat telah membangun posko darurat dan mengevakuasi 18 kepala keluarga yang terdampak. Sejumlah tim lintas sektor telah membantu mendistribusikan bantuan logistik kepada korban banjir.
"Hingga pagi tadi air sudah surut, namun cuaca tidak dapat diprediksi kapan saja bisa hujan. Korban banjir untuk sementara sudah kami evakuasi ke rumah warga yang aman," ujar Nyoman dilansir Antara.
Pemerintah kabupaten setempat sudah bersiaga di posko darurat sebagai upaya antisipasi jika kemungkinan buruk terjadi, karena cuaca di hulu sungai kapan saja bisa berubah dan berpotensi menyebabkan banjir.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (BWSS III), Dinas Pekerjaan Umum guna menormalisasi sungai sebagai langkah penanganan cepat banjir di kabupaten tersebut.
Dia menambahkan, di alur sungai yang sama Desa Olobaru terdapat sejumlah rumah warga juga terancam roboh akibat banjir jika debit air semakin tinggi. Begitu pun di Desa Tindaki di hari yang sama terendam banjir.
"Bibir sungai terjadi longsor akibat kikisan air sehingga jumlah warga ambruk dan terseret arus. Banjir juga membawa material lumpur dan potongan-potongan kayu," katanya.
Dia mengimbau masyarakat khususnya di bantaran sungai agar berhati-hati dan tetap waspada, karena hujan masih mungkin terjadi.