Dokter Spesialis Bedah Anak di Medan Meninggal Dunia Terkonfirmasi Positif Covid-19

Dokter senior bernama dr Mahyono meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19.

oleh Reza Efendi diperbarui 02 Okt 2020, 02:10 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2020, 15:49 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi dokter. (dok. unsplash/@marceloleal80)

Liputan6.com, Medan - Keganasan Virus Corona Covid-19 masih terjadi. Di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), seorang dokter senior bernama dr Mahyono meninggal dunia lagi-lagi akibat terkonfirmasi positif Covid-19.

Kabar duka itu dibenarkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan, dr Wijaya Juwarna. Dikatakannya, Mahyono meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Royal Prima sekitar 10 hari.

"Dokter Mahyono menjadi dokter ke-14 di Medan yang meninggal akibat Covid-19. Meninggalnya pukul 11.03 WIB tadi," kata Wijaya, Kamis (1/10/2020).

Sebelum meninggal dunia, Mahyono menjabat sebagai Ketua Bakti Kesehatan Bermartabat (BKB) Sumut. Selain itu, juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) klub sepak bola PSMS Medan.

Diungkapkan Wijaya, Mahyono merupakan 1 dari Dokter Spesialis Bedah Anak di Medan yang masih aktif. Terkait meninggalnya Mahyono, jumlah Dokter Spesialis Bedah Anak di Ibu Kota Provinsi Sumut tinggal 2.

"Dokter (Spesialis Bedah Anak) yang aktif di Medan 3. Dengan berpulangnya beliau, hanya ada 2 saat ini yang aktif," ungkapnya.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Lakukan Pemetaan

Tulisan Resep Obat Sangat Jelek, Netizen Mengolok-olok Dokter Ini
Ilustrasi dokter menulis resep | Via: istimewa

Kepada para dokter, Wijaya mengingatkan agar tetap memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang standar. Selanjutnya melakukan pemetaan dan memisahkan segera rumah sakit yang khusus menangani Covid-19 dan non Covid-19.

Untuk dokter yang berusia di atas 50 tahun diingatkan agar mengatur waktu poli tidak setiap hari, sehingga masih ada waktu untuk beristirahat dan berolahraga. Dokter dengan penyakit penyerta disarankan untuk puasa prakti.

"Sejawat yang langsung menangani pasien Covid-19 diharapkan fokus, dan hindari menangani pasien non Covid-19. Terapkan sistem rotasi 2 minggu kerja dan 2 minggu istirahat," pesannya.

Kepada masyarakat juga diharapkan agar menghindari berkunjung ke rumah sakit apabila tidak emergency atau darurat. Saran ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat tertula dan menularkan Covid-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya