Hikayat Pantai Tlangoh, Tempat Wisata yang Lahir di Masa Pandemi Covid-19

Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Tlangoh hampir pasti punya penyakit, mulai dari gatal-gatal hingga stroke.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 07 Jan 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2021, 06:00 WIB
Pantai Tlangoh Madura
Suasana Pantai Tlangoh yang viral di masa pandemi covid-19

Liputan6.com, Bangkalan Ketika pandemi covid-19 masuk ke Indonesia awal Maret 2020 dan perlahan memukul sendi-sendi dunia pariwisata. Sekelompok warga di Desa Tlangoh, Madura, justru merintis pantai di desa mereka menjadi destinasi wisata minat khusus.

Keputusan nekat di masa sulit rupanya berbuah manis. Pantai Tlangoh yang terletak di pesisir utara Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, tepatnya di Kecamatan Sepuluh, kini viral.

Pelonggaran PSBB dan kejenuhan orang-orang berada di rumah karena pandemi, seolah diluapkan dengan mengunjungi atau menjajal apa pun yang viral di media sosial, termasuk mengunjungi Pantai Tlangoh yang eksotis.

"Covid-19 tidak menghalangi semangat anak-anak muda di Desa Tlangoh untuk bangkit,’ kata Kepala Desa Tlangoh, Kudrotul Hidayat.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Dulunya Pantai Terapi

Pantai Tlangoh Bangkalan
Pintu masuk ke Pantai Tlangoh yang terletak di Kecamatan sepuluh, Kabupaten Bangkalan

Pantai Tlangoh bukan destinasi wisata yang sepenuhnya baru. Dulu, kata Hidayat, Tlangoh dikenal sebagai pantai terapi. Wisatawan yang berkunjung hampir pasti punya penyakit, mulai dari gatal-gatal hingga ada yang terserang stroke.

Mereka biasanya datang usai salat subuh untuk berendam dan baru naik saat matahari mulai terbit. Sayangnya, identitas sebagai pantai terapi itu tak mampu mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Pantai juga tak terawat dan banyak sampah.

Maka ketika Hidayat menjabat kepala desa, dia mendukung ketika muncul usulan mengubahnya menjadi pantai wisata.

"Kami minta masuk dari banyak pihak, termasuk minta saran dan bantuan dari PHE WMO yang kebetulan ngebor di lepas pantai sini. PHE banyak membantu kami," kata Hidayat.

 

Konsep Wisata Keluarga

Pantai Tlangoh
Sebelum diubah menjadi pantai wisata,dulunya pantai ini dikenal sebagai pantai terapi

Pantai Tlangoh kini tertata rapi dan bersih. Deretan warung-warung menunjukkan ada manfaat ekonomi yang dirasakan masyarakat.

Para pemuda pun kini punya pekerjaan sebagai pemandu, operator ATV hingga penjaga keamanan. Untuk mencegah insiden pengunjung tenggelam, dibentuk penjaga Pantai. Tim khusus ini juga ditugasi mencegah muda-mudi berbuat tak senonoh.

"Konsepnya memang wisata keluarga. Jadi ibu dan bapak datang bersama anak-anak atau bahkan keluarga besar. Boleh datang bawa pacar, tapi jangan macam-macam," tutur Hidayat.

OBOR

ilustrasi pantai
ilustrasi pantai (sumber: Nenad Radojčić/Unsplash)

Keviralan Pantai Tlangoh menjadi salah satu faktor yang membuat PHE WMO, anak usaha PT Pertamina, meraih predikat Emas tahun 2020 kategori lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

“PHE WMO terus berupaya mengembangkan program yang memunculkan kemandirian dan berkelanjutan serta dijalankan dalam sebuah mekanisme partisipatif yang melibatkan para pemangku kepentingan," kata General Manager PHE WMO, Dwi Mandhiri dalam keterangan tertulis.

Setelah Tlangoh, ada pantai-pantai lain di pesisir utara Bangkalan yang akan dipoles PHE WMO. Antara lain Pantai Pandela Lajing, Pantai Tengket Sepulu, dan Pantai Biru Telagabiru. Posisi pantai-pantai ini yang berjejer satu jalur sesuai dengan semangat program OBOR (One Belt One Road) pariwisata Bangkalan yang digagas PHE WMO.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya