PTPN V Dorong Peternak Ayam Ciptakan Lapangan Kerja Saat Pandemi

PTPN V terus berusaha mengembangkan usaha milik warga lokal untuk membangkitkan ekonomi nasinal saat pandemi Covid-19 di Riau.

oleh M Syukur diperbarui 13 Jan 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2021, 19:00 WIB
CEO PTPN V Jatmiko K Santosa.
CEO PTPN V Jatmiko K Santosa. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - PT Perkebunan Nusantara atau PTPN V di Provinsi Riau terus mendorong ekonomi masyarakat bangkit di tengah pandemi Covid-19. Kali ini yang mendapat perhatian adalah kelompok peternak ayam pedaging di Desa Parit Biru, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, dengan bantuan dana Rp500 juta.

Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko K Santosa mengatakan, bantuan ini merupakan langkah perusahaan mendukung pengusaha lokal tetap tumbuh dimasa pandemi Covid-19 di Riau.

Jatmiko menyatakan, pandemi menyerang seluruh sendi. Tidak hanya kesehatan, tapi juga sosial sampai ekonomi sehingga pengusaha seperti budidaya ayam pedaging sebagai penyokong ekonomi harus diperkuat.

"Dan di sini PTPN V hadir sebagai komitmen untuk senantiasa ambil bagian dalam program pemulihan ekonomi nasional yang dicanangkan pemerintah," kata Jatmiko di Pekanbaru, Selasa petang, 12 Januari 2021.

Jatmiko menjelaskan, PTPN V menyalurkan dana kerja tersebut dalam bentuk bergilir dan bergulir. Harapannya modal usaha yang diberikan dapat menjadi stimulus untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui penambahan omzet dan tenaga kerja.

"Kelompok usaha ayam pedaging ini berpeluang sekali untuk semakin tumbuh dan mendorong ekonomi setempat melalui pembukaan lapangan kerja baru," tambah Jatmiko.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Ciptakan Lapangan Kerja

Hal tersebut dibenarkan oleh Akbar Markib (54), satu dari 10 penerima bantuan modal usaha PTPN V yang tergabung dalam kelompok Ternak Payung Sekaki. Dia sangat bersyukur dengan adanya bantuan tersebut.

Ketua kelompok pengusaha peternakan ayam itu mengatakan dirinya akan memanfaatkan bantuan dana tersebut untuk pengembangan usaha dan mengangkat ekonomi masyarakat.

"Salah satunya saya ingin mengorbitkan pengusaha-pengusaha ayam baru di kampung ini. Saya ingin para pekerja yang sebelumnya hanya bekerja untuk orang, bisa jadi pengusaha sendiri," katanya.

Akbar menjelaskan saat ini terdapat 12 kandang yang dimiliki para pengusaha peternakan ayam di Kecamatan Tambang dan tergabung ke dalam Kelompok Payung Sekaki. Satu kandang bisa menampung antara 5-10 ribuan ekor ayam. Secara keseluruhan, kelompok yang dia pimpin tersebut membudidayakan sekitar 120 ribu ekor ayam pedaging.

Dengan adanya bantuan tersebut, dia mengatakan akan membangun kandang baru bagi anak-anak kandang, istilah yang disematkan kepada para pekerja.

"Mereka ini sudah punya pengalaman. Hanya butuh keberanian dan modal agar dapat berkembang. Inilah saatnya. Dengan bantuan modal PTPN V, kita harus mampu berkembang," ujarnya.

Harga Tinggi Saat Pandemi

Lebih jauh, Akbar bercerita bahwa selama pandemi ini, justru harga ayam jauh lebih baik dibandingkan hari normal. Di awal 2021, kata dia, harga ayam di pasaran bertahan dalam rentang harga Rp27.000 hingga Rp30.000 per kilogramnya. Harga itu jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelum pandemi yang tak jauh dari kisaran Rp19.000 hingga Rp21.000 an.

Akan tetapi, dalam menjalankan bisnisnya, Akbar mengatakan kelompoknya telah menjalin kerjasama dengan perusahaan berbasis Agribisnis skala nasional. Kerjasama yang telah terjalin dalam beberapa tahun terakhir itu untuk menjamin harga jual ayam setelah panen.

Menurut dia, harga yang disepakati antara dirinya dengan perusahaan Rp18.000 per kilogram ayam. Meski jauh di bawah harga pasaran, dia mengatakan petani merasa lebih aman dan selisih harga tinggi akan menjadi bonus bagi para petani.

"Dengan harga pasaran tinggi, kami juga ikut kecipratan untung karena mendapatkan bonus," paparnya.

Dengan harga di atas, Akbar mengaku pendapatannya bisa mencapai Rp20 hingga Rp50 juta dalam sekali panen. Sementara, dalam setahun dia mengatakan mampu melakukan enam kali panen.

Saat ini, dia mengklaim bahwa Desa Parit Baru, Kecamatan Tambang bisa disebut sebagai salah satu sentra penghasil ayam terbesar di Provinsi Riau. Akbar yang telah menjalankan usaha ternak ayam sejak tahun 2000 silam tersebut memiliki keinginan agar warga desanya bisa sejahtera melalui ternak ayam.

"Dulu disini beli motor (mobil) saja susah. Sekarang sudah bisa punya motor sudah bisa punya rumah. Terimakasih untuk PTPN V. Dukungan ini akan kami jaga melalui pengembalian yang lancar, agar UKM-UKM lain terus punya kesempatan sama seperti kami," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya