Liputan6.com, Mamuju - Suasana haru menyelimuti sertijab Komandan Kapal Angkatan Laut (KAL) Manakarra di Mako Lanal Mamuju. Sertijab dilakukan setelah tugas penanganan tanggap darurat bencana gempa bumi 6,2 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Majene dan Mamuju pada 15 Januari 2021 lalu selesai.
Komandan KAL Manakarra Kapten Laut (P) Bastian Arif Wiratama akan bergeser ke penugasan barunya sebagai Kadiv Navkom Departemen Operasi KRI Sempari. Sedangkan jabatan Komandan KAL Manakarra akan diisi oleh Lettu Laut (P) Untung Uripto yang sebelumnya bertugas sebagai Pama Denma Lantamal V Surabaya.
Komandan Lanal Mamuju, Letkol Marinir La Ode Jimmy Herizal mengatakan, sertijab itu suatu keharusan untuk memberikan ilmu kepada regenerasi TNI Angkatan Laut (AL) yang baru. Ia berharap, pejabat lama dan baru dapat menjalankan tugas dan amanah yang diberikan kepada mereka dengan baik.
Advertisement
Baca Juga
"Kehadiran Kapten Bastian ketika masuk memperkuat Lanal Mamuju sangat luar biasa sehingga membawa perubahan yang signifikan di Lanal Mamuju. Kepada komandan yang baru harus banyak belajar dari yang lama, jadi apa kekurangan komandan yang lama bisa dilengkapi oleh komandan yang baru," kata La Ode kepada wartawan, Senin (15/2/2021).
La Ode berharap, apa yang sudah didapatkan oleh Bastian selama bertugas di Lanal Mamuju bisa menjadi bekal untuk bertugas di tempat yang baru. Karena menurutnya situasi akan sangat berbeda ketika bertugas di pangkalan dengan di atas kapal perang.
"Tetapi, apa yang sudah didapatkan di sini, dapat menjadi bekal sehingga jauh lebih sempurna dan lebih bagus dari segi tanggung jawab dan pelaksanaan tugasnya," harap La Ode.
Sedangkan, Bastian, Komandan KAL Manakarra yang baru saja bergeser mengatakan, apa yang didapatkan selama di Lanal Mamuju akan menjadi bekal di tempat penugasannya yang baru. Ia berharap dengan regenerasi ini membuat Lanal Mamuju dan KAL Manakarra menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Lanal Mamuju sudah baik, kemudian seluruh struktur organisasi juga sudah berjalan, harapan saya dengan regenerasi ini utamanya dengan KAL Manakarra membuat Lanal Mamuju semakin maju, berkembang dan militan," harap Bastian.
Komandan KAL Manakarra yang baru, Lettu Laut (P) Untung Uripto mengatakan dirinya siap menerima tugas sebagai komandan di salah satu armada pemukul yang ada di Lanal Mamuju itu. Meski menurutnya ini merupakan tugas berat, tetapi dia siap melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh komandan sebelumnya.
"Ke depan harus sebisa mungkin meningkatkan apa yang sudah dilakukan Kapten Bastian. Utamanya KAL Manakarra dalam menjaga teritorial Sulawesi Barat," kata Untung.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Sertijab Ditunda karena Bencana Gempa Bumi
Sertijab Komandan KAL Manakarra sejatinya dilakukan pada Januari 2021 lalu, tetapi karena bencana gempa bumi yang mengguncang dua kabupaten di Sulawesi Barat sehingga tertunda. Sertijab ini baru dilakukan setelah tugas penanganan bencana selesai.
Komandan Lanal Mamuju, Letkol Marinir La Ode Jimmy Herizal mengatakan, saat gempa bumi terjadi 15 Januari 2021 lalu, dirinya langsung melakukan koordinasi dengan Koarmada II TNI AL untuk menahan sementara sertijab Komandan KAL Manakarra sampai penanganan bencana selesai.
"Alhamdulillah untuk tugas kita (penanganan bencana) saat ini sudah selesai sehingga sertijab dan tugas-tugas kita selanjutnya bisa dilaksanakan," kata La Ode.
Selama tanggap darurat penanganan bencana gempa bumi di Sulawesi Barat kemarin, Komandan KAL Manakarra saat itu, Kapten Laut (P) Bastian Arif Wiratama bertugas sebagai Pasops Satgas Lanal Mamuju yang bertanggung jawab akan distribusi logistik serta membantu kooridnasi unsur-unsur yang membawa bantuan lewat laut.
"Karena tugas kemanusiaan itu penting, kita menjalankan perintah dari atasan untuk melakukan tugas penanggulangan bencana, sehingga sertijab ini baru dilaksanakan hari ini," ujar Bastian.
Meski sudah tak lagi bertugas di Lanal Mamuju, Bastian mengaku dirinya akan terus mengingat penugasannya di Sulawesi Barat. Karena, dia sudah merasa memiliki ikatan dengan daerah yang akan dia tinggalkan itu.
"Kota Mamuju menurut saya satu kota yang indah, saya dibuat jatuh cinta olehnya, tempat yang nyaman dan seluruh atmosfir kekeluargaan itu dari masyarakat sekitar, kemudian kehidupannya itu sangat sehat, kemudian saling toleransi," tutup Bastian.
Advertisement